wasthmedia.com | Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, adalah petunjuk hidup dan rahmat dari Allah SWT. Keagungan Al-Qur’an tidak hanya terletak pada isinya yang penuh hikmah, tetapi juga dalam hak istimewa yang diberikan Allah kepada manusia untuk membacanya. Hal ini dinyatakan dalam kitab al-Itqan fi Ulumil Qur’an karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi.
al-Imam al-Hafidz Abu Amr bin Sholah berkata dalam kitab fatwanya:
قراءة القرآن كرامة أكرم الله بها البشر فقد ورد أن الملائكة لم يعطوا ذلك، وأنها حريصة لذلك على استماعه من الانس.
“Membaca Al-Qur’an itu adalah suatu kemuliaan yang Allah berikan khusus pada manusia. Diriwayatkan bahwa para Malaikat pun tidak diberi kemuliaan tersebut, maka dari itu mereka (Malaikat) senang & bersemangat untuk mendengarkannya dari manusia.”
Menurut al-Imam al-Hafidz Abu Amr bin Sholah, membaca Al-Qur’an merupakan suatu kemuliaan yang diberikan Allah khusus kepada manusia. Bahkan, dalam fatwanya, beliau menyebutkan bahwa para Malaikat tidak diberikan kemuliaan tersebut. Ini menandakan betapa istimewanya manusia dalam hubungannya dengan Al-Qur’an.
Lebih lanjut, disebutkan bahwa Malaikat memiliki kerinduan terhadap Al-Qur’an yang dibaca oleh manusia. Malaikat, meskipun murni dan penuh ketaatan kepada Allah, tidak diberi kesempatan untuk membaca Al-Qur’an seperti yang diberikan kepada manusia. Oleh karena itu, mereka dengan penuh semangat mendengarkan tilawah Al-Qur’an yang diucapkan oleh manusia.
Keistimewaan ini mengandung makna yang dalam. Manusia, sebagai makhluk yang memiliki kehendak bebas, diberikan tanggung jawab untuk menjalankan petunjuk-petunjuk Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membaca dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an, manusia dapat mencapai derajat kemuliaan yang diberikan Allah.
Keberkahan membaca Al-Qur’an menjadikan setiap ayat dan huruf di dalamnya sebagai sumber petunjuk dan cahaya bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, setiap individu Muslim memiliki tanggung jawab untuk mendekatkan diri kepada Al-Qur’an, membacanya, memahaminya, dan mengimplementasikan ajaran-ajaran suci tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kesempatan yang diberikan Allah kepada manusia untuk membaca Al-Qur’an, terkandung panggilan untuk menggali kearifan dan kebijaksanaan yang terkandung di dalamnya. Semoga keistimewaan ini memotivasi setiap muslim untuk merenung, memahami, dan mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur’an sehingga mencapai kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat. [Tim Redaksi wasthmedia.com]