wasthmedia.com | Malam satu Muharram, atau yang dikenal sebagai Malem Siji Suro oleh masyarakat Jawa, merupakan waktu yang sakral dan penuh makna. Malam ini menandai awal dari tahun baru Hijriah dan memulai perjalanan satu tahun ke depan. Beberapa ulama besar Hijaz memiliki amalan khusus yang dilakukan pada malam pergantian tahun Hijriah ini, di antaranya adalah Sayyid Muhammad bin Alawy al-Maliki al-Hasani dan Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Aly al-Qudsy.
Amalan Minum Susu Putih
Sayyid Muhammad bin Alawy al-Maliki al-Hasani menganjurkan amalan meminum susu putih pada malam awal tahun. Tujuan dari amalan ini adalah untuk taffaulan, yaitu melakukan sesuatu dengan harapan agar sepanjang tahun yang akan datang menjadi putih, bersih, dan penuh dengan kebaikan, seperti susu putih yang diminum.
Sayyid Muhammad bin Alawy al-Maliki al-Hasani merutinkan amalan ini setiap awal tahun Hijriah dan membagikan susu putih kepada seluruh santrinya untuk mendapatkan keberkahan.
Berikut, Doa Minum Susu:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْهِ وَزِدْنَا مِنْهُ
Allahumma baarik lana fiihi wazidnaa minhu
Artinya: “Ya Allah, berkahilah (minuman) kami dan tambahkanlah darinya (rezeki) pada kami.”
Amalan ini dapat dilakukan mulai setelah masuk waktu Maghrib pada malam satu Muharram hingga sesaat sebelum masuk waktu Subuh.
Amalan Menulis Basmalah
Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Aly al-Qudsy menganjurkan amalan menulis basmalah pada malam satu Muharram. Dalam kitab Kanzun Naja wa Surur, sebagaimana tertera pada Na’til Bidayat wa Taushifin Nihayat, disebutkan:
أن من كتب البسملة في أول المحرم مائة وثلاث عشرة مرة، لم ينل حامله مكروه فيه ولا أهل بيته مدة عمره
“Barangsiapa menulis basmalah pada awal Muharram sebanyak 113 kali, niscaya orang yang membawanya beserta keluarga akan diberikan perlindungan, dijauhkan dari segala keburukan (musibah) sepanjang hidupnya.”
Tata Cara Amalan Menulis Basmalah
- Menulis 113 kali basmalah (بسم الله الرحمن الرحيم) di selembar kertas.
- Dilakukan dalam keadaan suci (sudah berwudhu).
- Menghadap ke arah kiblat.
- Menutup aurat dan tidak berbicara selama menulis.
- Niat untuk menolak bala’ (marabahaya) dan memperoleh manfaat, semata-mata mengharapkan keberkahan ayat Al-Qur’an dan kemuliaan bulan Muharram.
- Bulatkan setiap huruf mim (م) dan ha’ (هـ) dalam lafaz basmalah.
Doa Setelah Menulis Basmalah
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِفَضْلِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ وَبِحَقِّ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ وَبِهَيْبَةِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ وَبِمَنْزِلَةِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اِرْفَعْ قَدْرِي وَيَسِرْ لِي أَمْرِي وَاشْرَحْ لِي صَدْرِي يَا مَنْ هُوَ كهيعص حم عسق ، الم المص المر، حم اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمِ وَبِسِرِّ الْهَيْبَةِ وَالْقُدْرَةِ وَبِسِرِّ الْجَبَرُوْتِ وَالْعَظَمَةِ اجْعَلْنِي مِنْ عِبَادِكَ الْمُتَّقِيْنَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ الْمُحِمِّيْنَ وَارْزُقْنِي عِلْمًا نَافِعًا يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Setelah menulis basmalah, kertas tersebut dilipat dan disimpan di tempat yang sering dibawa, kecuali saat ke toilet. Amalan ini bisa dilakukan mulai setelah masuk waktu Maghrib malam satu Muharram hingga sesaat sebelum waktu Maghrib malam dua Muharram tiba.
Amalan-amalan ini, meskipun bersifat anjuran, memiliki makna mendalam dan bertujuan untuk memulai tahun baru dengan penuh keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT. Dengan mengikuti tradisi ini, diharapkan umat Islam dapat memulai tahun baru Hijriah dengan hati yang bersih, niat yang tulus, dan semangat untuk terus berbuat baik. [Tim Redaksi wasthmedia.com]