wasthmedia.com | Bulan Ramadhan merupakan momen yang dinanti-nanti oleh umat Islam sebagai bulan penuh berkah, ampunan, dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seorang ulama sholeh memberikan wawasan menarik mengenai bagaimana orang-orang sholeh menjalani Ramadhan dengan sikap dan antisipasi yang luar biasa. Pertanyaan, “Bagaimana cara kalian menyambut datangnya bulan Ramadhan?” dijawab dengan rendah hati dan penuh introspeksi.
كيف كنتم تستقبلون رمضان ..؟
قال : ما كان أحد منا يجرؤ على استقبال الهلال وفي قلبه ذرة حقد على أخيه
Bagaimana cara kalian menyambut datangnya bulan Ramadhan..? Beliau menjawab: “Diantara kami (orang sholeh) tidak ada yang berani masuk bulan Ramadhan, sedangkan dalam hati masih ada secuil rasa dengki & benci pada orang lain.“
Antisipasi Orang Sholeh
Seorang Orang Sholeh ketika ditanya tentang cara menyambut bulan Ramadhan memberikan jawaban yang mendalam, mencerminkan tingginya kesadaran spiritual. Beliau menyampaikan bahwa di kalangan mereka, tidak ada yang berani menyambut bulan Ramadhan jika masih ada sejumput rasa dengki dan benci terhadap sesama.
Ini menunjukkan bahwa orang-orang sholeh tidak hanya mempersiapkan diri secara fisik, tetapi juga secara mental dan emosional. Antisipasi yang dilakukan tidak hanya terbatas pada meningkatkan ibadah, tetapi juga membersihkan hati dari segala perasaan negatif. Mereka mengajarkan bahwa menyambut bulan suci Ramadhan harus diawali dengan hati yang suci pula.
Makna dari Jawaban tersebut
- Kebersihan Hati:
- Orang-orang sholeh memahami pentingnya memiliki hati yang bersih dari segala macam rasa dengki dan benci. Hal ini menjadi kunci untuk mendapatkan keberkahan dalam beribadah selama bulan Ramadhan.
- Kesadaran Akan Kekurangan:
- Jawaban tersebut mencerminkan tingkat kesadaran yang tinggi terhadap kekurangan diri sendiri. Orang sholeh menyadari bahwa keberkahan Ramadhan dapat terhalang oleh sikap buruk terhadap sesama.
- Prioritas Keharmonisan:
- Sikap antisipatif orang sholeh tidak hanya terfokus pada amalan individu, tetapi juga pada menjaga harmoni dan persaudaraan di antara sesama muslim. Prioritasnya bukan hanya pada meningkatkan hubungan dengan Allah, tetapi juga menjaga hubungan sesama makhluk.
Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Bagi kita yang tidak mungkin mencapai tingkat kesucian sepenuhnya, pesan ini bisa diimplementasikan dengan:
- Introspeksi Diri:
Sebelum memasuki bulan Ramadhan, luangkan waktu untuk merenung dan melakukan introspeksi diri. Evaluasilah apakah masih ada perasaan negatif terhadap orang lain.
- Bertaubat dan Meminta Maaf:
Jika ditemukan adanya perasaan dengki atau benci, bersikaplah rendah hati dengan bertaubat kepada Allah dan meminta maaf kepada sesama. Memperbaiki hubungan antarmanusia adalah langkah awal menuju keberkahan Ramadhan.
- Berbagi Kebaikan:
Jalinlah hubungan baik dengan sesama dan berbagi kebaikan. Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperkuat tali silaturahmi dan saling memberikan dukungan.
Dengan cara ini, kita dapat mengantisipasi bulan Ramadhan dengan hati yang lapang dan bersih. Semoga kita semua bisa meraih keberkahan dan ampunan Allah di bulan yang penuh kemuliaan ini. [Tim Redaksi wasthmedia.com]