wasthmedia.com | Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, seorang ulama besar dari Hadhramaut, meninggal dunia pada hari Ahad, 20 Rabi’ul Akhir 1333 H (1915 M) di kota Seiwun, Hadhramaut, pada usia 74 tahun. Sepanjang hidupnya, Habib Ali Al-Habsyi dikenal sebagai ulama dan tokoh yang sangat dihormati, yang mendedikasikan dirinya untuk menyebarkan ilmu dan dakwah Islam. Beliau meninggalkan warisan keilmuan dan spiritual yang terus hidup melalui keturunannya dan para muridnya.
Habib Ali meninggalkan empat orang putra dan satu putri yang beliau didik dengan penuh perhatian dan bimbingan, sehingga mereka mampu melanjutkan cita-cita beliau dalam berdakwah dan menyebarkan agama Islam. Putra-putri beliau adalah:
- Habib Abdullah bin Ali Al-Habsyi
- Habib Muhammad bin Ali Al-Habsyi
- Habib Ahmad bin Ali Al-Habsyi
- Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi
- Syarifah Khadijah binti Ali Al-Habsyi
Dua dari putra Habib Ali, yakni Habib Ahmad dan Habib Alwi, memilih tinggal dan wafat di Solo, Jawa Tengah, Indonesia, dan mereka berperan penting dalam penyebaran dakwah di tanah Jawa.
Habib Ahmad bin Ali Al-Habsyi wafat di Solo pada tahun 1346 H (1928 M). Beliau dikenal sebagai ulama yang kharismatik dan dihormati oleh masyarakat Solo, khususnya dalam hal dakwah dan ilmu agama.
Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi, putra bungsu Habib Ali, merupakan pendiri Masjid Riyadh di kota Solo (Surakarta). Masjid ini menjadi pusat aktivitas keagamaan yang aktif hingga saat ini. Habib Alwi dikenal sebagai pribadi yang penuh kelembutan, dengan akhlak yang sangat luhur. Beliau ramah-tamah kepada siapa pun, terutama kepada mereka yang lemah, seperti fakir miskin dan yatim piatu. Rumah kediamannya di Solo selalu terbuka bagi para tamu dari berbagai golongan dan tidak pernah sepi dari kegiatan keagamaan, seperti pengajian dan pertemuan keilmuan.
Habib Alwi meninggal dunia di kota Palembang pada tanggal 20 Rabi’ul Awal 1373 H (1954 M) dan dimakamkan di samping Masjid Riyadh, Solo, yang didirikannya. Setelah wafatnya, dakwah dan bimbingan spiritual di Solo diteruskan oleh putra beliau, Habib Anis bin Alwi Al-Habsyi. Habib Anis melanjutkan tradisi dakwah ayahnya dengan penuh ketulusan hingga wafatnya pada 14 Syawal 1427 H (6 November 2006 M).
Warisan keilmuan dan dakwah Habib Ali Al-Habsyi terus hidup melalui keturunan dan pengikutnya. Masjid Riyadh di Solo menjadi simbol pengabdian keluarga Al-Habsyi dalam menyebarkan Islam yang penuh dengan kelembutan, kasih sayang, dan akhlak yang mulia. Hingga saat ini, Masjid Riyadh dan keluarga besar Al-Habsyi di Solo tetap menjadi rujukan penting bagi umat Islam di Indonesia, khususnya dalam hal pendidikan agama dan bimbingan spiritual. [Tim Redaksi wasthmedia.com]