wasthmedia.com | Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi lahir pada hari Jum’at, 24 Syawal 1259 H (bertepatan dengan 1843 M) di Qasam, sebuah kota di wilayah Hadhramaut, Yaman. Sejak kecil, Habib Ali dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sangat berpegang teguh pada ajaran agama. Beliau diasuh dan diawasi langsung oleh kedua orang tuanya, yang keduanya dikenal sebagai sosok yang sangat saleh dan bijaksana.
Ayah beliau, Al-Imam Al-Arif Billah Muhammad bin Husain bin Abdullah Al-Habsyi, adalah seorang ulama besar yang dikenal di kalangan umat Islam, terutama sebagai Mufti Syafi’iyyah di Mekkah. Habib Muhammad bin Husain menjadi Mufti Hijaz sejak tahun 1270 H (1853 M), menggantikan Syaikh Ahmad Dimyathi yang wafat. Jabatan sebagai Mufti Syafi’iyyah di Mekkah merupakan posisi yang sangat penting dan bergengsi, di mana Habib Muhammad berperan dalam memberikan fatwa dan bimbingan keagamaan bagi umat Islam di wilayah tersebut.
Selain ayahandanya, ibunda Habib Ali, As-Syarifah Alawiyyah binti Husain bin Ahmad Al-Hadi Al-Jufri, juga memiliki peran penting dalam pembentukan karakter Habib Ali. Beliau dikenal sebagai wanita yang sangat saleh dan bijaksana, memberikan pendidikan yang kuat bagi putra-putranya dalam hal ilmu agama dan akhlak mulia. Dengan bimbingan kedua orang tuanya, Habib Ali tumbuh menjadi sosok ulama yang penuh dengan kebijaksanaan, kecintaan pada ilmu, dan pengabdian terhadap umat.
Keluarga Al-Habsyi memiliki tradisi keilmuan yang kuat, dan hal ini juga terlihat dari kakak Habib Ali, yaitu Al-Muhaddits Habib Husain bin Muhammad Al-Habsyi, yang juga menjadi salah satu tokoh penting dalam penyebaran ilmu agama, khususnya di bidang hadits. Banyak ulama terkemuka yang belajar kepada Habib Husain, termasuk ulama-ulama besar dari Indonesia, seperti Syaikh Mahfuz Termas dan KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama. Mereka menimba ilmu hadits di Mekkah langsung dari Habib Husain.
Di antara murid-murid ayahanda Habib Ali yang terkenal adalah Syaikh Arsyad Thawil dari Banten, Jawa Barat. Syaikh Arsyad merupakan salah satu ulama Melayu yang beruntung bisa menimba ilmu dari Habib Muhammad bin Husain di Mekkah, yang pada saat itu menjadi pusat keilmuan dunia Islam. Hubungan antara ulama Hadhramaut dan Nusantara ini menunjukkan bagaimana ilmu agama mengalir lintas wilayah, menciptakan jaringan ulama yang luas dan berpengaruh.
Setelah wafatnya Habib Muhammad bin Husain al-Habsyi, posisi Mufti Syafi’iyyah di Mekkah digantikan oleh Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, seorang ulama besar yang juga memiliki pengaruh luas dalam dunia keilmuan Islam.
Kehidupan dan kontribusi Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi serta keluarganya memberikan inspirasi besar bagi umat Islam. Keluarga ini dikenal tidak hanya karena keilmuan mereka, tetapi juga karena keteguhan mereka dalam menjaga tradisi keagamaan dan menyebarkan ilmu ke berbagai penjuru dunia. Habib Ali, dengan latar belakang keluarga yang saleh dan berilmu, tumbuh menjadi salah satu ulama besar yang berpengaruh, meninggalkan warisan yang terus dikenang hingga hari ini. [Tim Redaksi wasthmedia.com]