NASIONAL – wasthmedia | Penentuan 1 syawal 1444H akan dilakukan hari ini oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. akan tetapi, dalam penentuan 1 syawal pada tahun ini kemungkinan besar akan ada perbedaan sebagian kalangan. Hal ini berkaitan dengan kriteria dalam menentukan posisi hilal. Dalam menentukan kriteria hilal sebagian kelompok ada yang hanya berpatokan dengan metode hisab (perhitungan) yang hanya memiliki hasil wujudul hilal (keberadaan hilal diatas ufuk), akan tetapi ada sebagian kelompok juga yang menentukan dengan metode ru’yah dengan memiliki hasil imkanul ru’yah (hilal berpotensi dilihat).
Seperti yang sudah kita ketahui, PP Muhammadiyah telah memutuskan 1 Syawal 1444H jatuh pada hari Jum’at 21 April 2023M, hal ini sebagaimana hasil hisab dari lembaga Tarjih Muhammadiyah yang telah dipublikasikan jauh sebelum penentuan awal bulan Ramadhan. Sedangkan pemerintah baru akan menentukan awal Syawal pada hari ini (20/04), dengan menggunakan metode ru’yah yang telah disebar tim ru’yah dibeberapa titik di seluruh Indonesia.
Mengapa adanya perbedaan dalam menentukan 1 Syawal 1444H ? apakah di dalam hukum islam sendiri tidak diatur mengenai hukum penentuan awal bulan qomariyah (sesuai perhitungan bulan). Hal ini sangat berkaitan erat dalam memahami hadist Baginda Nabi SAW tentang menentukan awal bulan qomariyah ini. Akan tetapi, setiap kalangan yang bertanggung jawab menentukan awal bulan qomariyah ini mereka semuanya memiliki landasan hukum masing-masing baik metode hisab dengan wujudul hilal-nya atau metode ru’yah dengan imkanul ru’yah-nya. Tugas kita hanyalah menghormati pendapat semua kalangan, dalam memahami hadist Baginda Nabi yang sebagai landasan dalam menentukan awal bulan qomariyah ini.
PP Muhammadiyah sendiri dalam surat edarannya yang dikeluarkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid telah memutuskan pada 21 januari 2023 bahwa awal bulan Syawal jatuh pada hari jum’at 21 April 2023. Dengan rincian sebagai berikut:
Pada hari Kamis Legi, 29 Ramadlan 1444H/20 April 2023, ijtima’ jelang Syawal 1444H terjadi pukul 11:15:06 wib. Tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta (f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT) = +01° 47¢ 58?2; (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk. Tanggal 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat Pahing, 21 April 2023 M
Hal demikian berarti tidak memenuhi kriteria dari MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) bahwa kriteria minimal dari MABIMS adalah hilal memiliki ketinggal minimal di 3 derajat dan elongasi Hilal minimal 6,4 derajat. Dengan keputusan tersebut maka kemungkinan awal Syawal akan berbeda karena berbedanya kriteria dalam menentukan awal bulan qomariyah. dengan perbedaan ini, seyogyanya kita semua bisa menyikapi dengan arif dan bijaksana sebagai wujud toleransi antar warga negara yang baik.