wasthmedia.com | Syaikhona Kholil Bangkalan, seorang ulama besar yang dikenal luas di Nusantara, telah mencetak banyak santri yang berpengaruh di dunia Islam. Ketika Syaikh Yasin menerangkan tentang para santri Syaikhona Kholil, beliau menyebutkan bahwa Syaikhona Kholil selama hidupnya berhasil mendidik sekitar setengah juta santri. Dari jumlah tersebut, 3000 di antaranya berhasil meraih gelar “Alim Allamah,” yang menunjukkan tingkat keilmuan yang sangat tinggi.
Dari sekian banyak santri yang disebutkan oleh Syaikh Yasin, terdapat banyak nama dari kalangan Habaib Ba’alawi yang menjadi murid Syaikhona Kholil. Berikut beberapa di antaranya:
- Habib Ahmad Bin Hasan Bin Jindan
- Habib Salim Bin Jindan – Beliau pernah menuliskan: “Saya, ayah saya, dan kakek saya, semua pernah sowan kepada Syaikhona Kholil.”
- Syaikha Ummu Kultsum Binti Idris Basyaiban
- Habib Ja’far Bin Muhammad Al-Haddad
- Habib Umar Bin Sholih Assegaf Surabaya
- Habib Abdullah Bin Ali Al-Haddad Bangil
- Habib Hasan Bin Abdurrahman Bin Smith
- Habib Idrus Bin Hasan Al-Munawwar
- Habib Muhammad Bin Ahmad Al-Habsy
- Habib Alwi Bin Muhammad Bilfaqih
Masih banyak lagi santri Syaikhona dari kalangan Habaib yang tidak disebutkan oleh Syaikh Yasin, seperti Habib Ali Bafaqih, salah satu “wali pitu” Bali yang dimakamkan di Negare. Fakta ini menunjukkan bahwa para Sadah Ba’alawi sejak dahulu tidak bersikap eksklusif dalam mencari ilmu. Mereka berguru kepada ulama dari berbagai latar belakang, termasuk Syaikhona Kholil Bangkalan yang bukan berasal dari kalangan Ba’alawi.
Kehadiran para Habaib di antara santri Syaikhona Kholil membuktikan keterbukaan dan kerendahan hati mereka dalam menuntut ilmu. Hal ini juga menjadi bantahan terhadap pandangan yang mencoba mem-framing para Sadah Ba’alawi sebagai golongan yang hanya mau berguru kepada kelompok mereka sendiri. Sebaliknya, mereka justru aktif mencari ilmu dari berbagai sumber dan ulama terkemuka, termasuk Syaikhona Kholil.
Para Habaib yang menjadi santri Syaikhona Kholil tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga menyerap kebijaksanaan dan spiritualitas yang diajarkan oleh beliau. Pengaruh Syaikhona Kholil terhadap mereka terlihat dari kontribusi mereka yang signifikan dalam penyebaran Islam dan pengajaran agama di berbagai daerah.
Kisah-kisah ini memberikan kita pemahaman bahwa semangat keilmuan dan keterbukaan dalam menuntut ilmu adalah ciri khas dari para ulama terdahulu. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari teladan mereka dan terus berusaha menuntut ilmu dengan penuh semangat dan kerendahan hati. [Tim Redaksi wasthmedia.com]