BREAKING NEWS | Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan Sidang Itsbat pada kami petang ini (20/4). Sebagaimana yang sudah diperbincangkan beberapa hari terakhir bahwa lebaran tahun ini memiliki perbedaan dalam menetapkan 1 Syawal 1444 H. Majelis Tarjih Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa 1 Syawal 1444 H jatuh pada Hari Jum’at 21 April 2023 sedangkan Pemerintah menetapkannya melalui sidang itsbat Kementerian Agama.
Dalam Konferensi Pers, (Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas memaparkan bahwa 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu 22 April 2023. Hal ini merujuk pada hasil ru’yat di 124, dan di semua titik pantau hilal tidak terlihat. Konservasi hilal dari Kementerian Agama Republik Indonesia menyampaikan bahwa ketinggian Hilal pada Hari Kamis 20 April 2023 tidak memenuhi standart Imkanul Ru’yat tercatat Hilal terbesar terjadi Kota Lhoknga di Provinsi Aceh +2° 33′ diatas ufuk dengan elongasi 3° 48′ dengan lama hilal 11 menit 18 detik, dan Hilal yang terkecil terjadi di Kota Merauke, Provinsi Papua dengan ketinggian Hilal +1° 07′ dan elongasi 02° 07′, dengan lama hilal 5 menit 32 detik.
Hal ini berarti tidak memenuhi kriteria dari MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) bahwa kriteria minimal dari MABIMS adalah hilal memiliki ketinggal minimal di 3 derajat dan elongasi Hilal minimal 6,4 derajat.
Oleh karena itu Kementerian Agama Republik Indonesia memutuskan bahwa Bulan Ramadhan 1444 H di Istikmal 30 hari, itu berarti 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu 22 April 2023 M. Dengan ini seluruh umat Muslim akan melaksanakan awal bulan Ramadhan secara bersama-sama, karena beberapa waktu lalu PP. Muhammadiyah sudah memutuskan Awal Ramadhan jatuh pada Hari Kami 23 Maret 2023.
Baca Juga: Mengapa Penetapan Syawal tahun ini Ada Perbedaan ?
Oleh: Tim Redaksi Wasth Media