wasthmedia.com | KH Abdul Wahab Hasbullah adalah sosok ulama yang memegang peran penting dalam sejarah Islam dan kemerdekaan Indonesia. Beliau merupakan pendiri dari organisasi besar Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan pada tanggal 31 Januari 1926. Selain aktif dalam politik, KH Abdul Wahab Hasbullah juga turut berkontribusi mendirikan media massa, harian umum “Soeara Nahdlatul Oelama” atau sering disingkat “Soeara NO”.
Lahir di Jombang pada 31 Maret 1888, KH Abdul Wahab Hasbullah tumbuh dalam lingkungan pesantren. Ayahnya, KH Hasbulloh Said, adalah pengasuh pesantren tambakberas, Jombang, Jawa Timur, yang menjadi sumber ilmu agama dan moral bagi Abdul Wahab Hasbullah sejak usia dini. Pada usia 13 tahun, beliau mulai merantau untuk memperdalam ilmu agama dari berbagai pesantren di Indonesia.
KH Abdul Wahab Hasbullah adalah pelopor kebebasan berpikir bagi umat Islam di Indonesia. Ia mendorong pentingnya kebebasan dalam keberagaman, terutama dalam berpikir dan berpendapat. Pandangan progresifnya ini ia wujudkan dengan mendirikan kelompok diskusi bernama Tashwirul Afkar di Surabaya pada tahun 1941. Kelompok ini dengan cepat populer dan menarik perhatian banyak pemuda. Tashwirul Afkar menjadi ajang komunikasi dan tukar informasi antar tokoh nasional serta menghimpun kaum santri.
Dalam sejarah NU, GP Ansor merupakan bagian yang tak terpisahkan. GP Ansor merupakan gerakan pemuda yang berasal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan modernis di Nahdlatul Wathan. Organisasi keagamaan tersebut bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. Pada tahun 1924, para pemuda mendukung KH Abdul Wahab Hasbullah untuk membentuk Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air), yang menjadi cikal bakal berdirinya GP Ansor.
Prestasi dan jasa besar KH Abdul Wahab Hasbullah dalam memajukan Islam dan perjuangan kemerdekaan Indonesia diakui dengan diangkatnya beliau sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada 7 November 2014. Pencapaian tersebut merupakan penghargaan atas dedikasi dan perjuangannya dalam mengembangkan organisasi NU serta meningkatkan pemikiran progresif bagi umat Islam.
KH Abdul Wahab Hasbullah wafat pada 29 Desember 1971, tetapi warisannya dan nilai-nilai progresif yang diusungnya terus hidup dan dihayati oleh jutaan anggota Nahdlatul Ulama hingga saat ini. Beliau tetap dihormati sebagai tokoh inspiratif dalam sejarah Indonesia dan Islam, dan semangatnya dalam memperjuangkan kebebasan berpikir dan keberagaman tetap menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk mencapai kemajuan dan harmoni dalam masyarakat. [Tim Redaksi wasthmedia.com]