wasthmedia.com | Dalam riwayat yang tercatat dalam al-Ishabah, kisah mengenai Syaibah bin Utsman Al-Auqashi merupakan cerminan perubahan yang menakjubkan, di mana kebencian yang terpendam berubah menjadi cinta yang mendalam kepada Rasulullah SAW.
Syaibah bin Utsman Al-Auqashi, sebelumnya adalah seseorang yang memiliki niat tersembunyi untuk membunuh Nabi SAW. Tetapi Allah SWT menempatkan rasa takut di hatinya, yang kemudian membuatnya mendekat kepada Nabi Muhammad SAW. Saat Syaibah hendak melancarkan aksi tersembunyi tersebut, tiba-tiba kobaran api menyerangnya seperti kilat, membuatnya terkejut dan ia pun mundur.
Nabi SAW menoleh kepadanya seraya memanggil, “Kemarilah hai Syaibah.” Rasulullah kemudian meletakkan tangannya di dadanya. Peristiwa yang terjadi sesudahnya mengubah seluruh pandangan hidup Syaibah. Ia menyatakan bahwa pada saat itu, cintanya kepada Nabi SAW melampaui nilai pendengaran dan penglihatannya. Dengan seketika, setelah tangan Nabi meletak di dadanya, perasaannya berubah dari kebencian menjadi cinta dan pengagungan yang luar biasa.
Kisah ini termaktub dalam sumber-sumber sejarah seperti al-Ishabah dan al-Maghazi, yang menggambarkan bagaimana sentuhan dan kehadiran Nabi SAW memiliki kekuatan transformasional yang luar biasa. Sentuhan beliau, tindakan sederhana yang dilakukan dengan kasih sayang dan rahmat, mampu mengubah hati seseorang dari kegelapan menuju cahaya keimanan yang kokoh.
Kisah tentang perubahan hati Syaibah bin Utsman Al-Auqashi menjadi bukti keajaiban kehadiran Nabi Muhammad SAW dalam menginspirasi, mengubah, dan membimbing manusia kepada kebaikan, perdamaian, serta iman yang sejati. Ia adalah contoh nyata bagaimana kasih sayang beliau meraih hati orang-orang, bahkan yang sebelumnya memiliki niat buruk sekalipun.
Mari kita renungkan pesan luar biasa dari kisah ini, bahwa kasih dan rahmat dari seorang pemimpin sejati seperti Nabi Muhammad SAW mampu mengubah hati dan kehidupan seseorang menuju kebaikan dan cinta kepada Allah serta Rasul-Nya.