wasthmedia.com | Sungguh, dalam ajaran Islam, shalat adalah kewajiban dan salah satu ibadah utama yang harus dilaksanakan oleh umat Muslim. Namun, penting untuk diingat bahwa bukan hanya sekedar melakukan shalat, tetapi juga bagaimana kualitas dan keikhlasan dalam menjalaninya yang diperhatikan oleh Allah SWT.
Ahli hadits ternama, Ibnu Hajar al-Asqalani, yang hidup pada abad ke-8 sampai ke-9 Hijriah, meriwayatkan sebuah hadits Rasulullah SAW yang mengidentifikasi sepuluh jenis orang yang shalatnya tidak akan diterima oleh Allah SWT. Hadits ini kemudian dijelaskan lebih lanjut oleh Syekh Nawawi Banten dalam karyanya yang terkenal, Nasha’ihul Ibad.
Berikut adalah petikan hadits yang diungkap dalam Kitab Nasha’ihul Ibad karya Syekh Nawawi Banten mengenai sepuluh jenis orang yang shalatnya tidak akan diterima oleh Allah SWT:
“عشرة نفر لن يقبل الله تعالى صلاتهم”
Artinya, “Sepuluh orang yang shalatnya tidak akan diterima Allah SWT.”
Penting untuk dipahami bahwa kebenaran dan kefahaman terhadap makna yang terkandung dalam hadits ini bisa dijelaskan lebih lanjut dengan rinci dalam literatur agama Islam. Kualitas shalat, keikhlasan, dan kesadaran dalam menjalankan ibadah merupakan aspek yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh umat Muslim dalam menjalani ibadah sehari-hari. Seseorang harus menjaga agar shalatnya tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.
Dalam konteks ini, pengajaran dari hadits tersebut dapat menjadi perenungan bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas shalat, memperdalam makna dan kekhusyu’an dalam ibadah, serta memperbaiki hubungan spiritual dengan Sang Pencipta. Semoga kita semua mampu menjalankan ibadah shalat dengan penuh keikhlasan dan ketaatan, sehingga diterima oleh Allah SWT. [Tim Redaksi wasthmedia.com]