wasthmedia.com | Makam Sunan Kalijaga merupakan salah satu destinasi wisata religi yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Tempat ini menjadi pesarean atau peristirahatan terakhir dari tokoh penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Terletak di Desa Kadilangu, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, makam Sunan Kalijaga menjadi saksi bisu dari perjalanan agama Islam di wilayah ini.
Sunan Kalijaga merupakan salah satu dari tokoh Walisongo atau walisembilan, dan dikenal sebagai wali yang mengakumulasikan pengaruh Islam ke dalam tradisi dan budaya Jawa. Lahir di Tuban pada tahun 1450, Sunan Kalijaga memiliki nama kecil Raden Sahid atau sering dieja Raden Said.
Asal usul Sunan Kalijaga menjadi perbincangan, ada dua versi tentang asal-usulnya. Pendapat pertama menyebutkan bahwa beliau merupakan keturunan Arab dan Jawa asli, sementara pendapat lain mengungkapkan bahwa Sunan Kalijaga adalah orang Arab. Menurut Babad Tanah Jawi, Sunan Kalijaga memiliki silsilah dengan Abbas bin Abdul Muthalib, paman dari Nabi Muhammad SAW.
Sunan Kalijaga diyakini sebagai wali tertua yang pernah hidup di tanah Jawa dan dipercaya berusia lebih dari 100 tahun. Beliau mendirikan beberapa masjid termasuk Masjid Agung Demak dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon. Selain itu, Sunan Kalijaga menciptakan tatanan pusat kota berupa keraton, alun-alun, beringin kurung, dan masjid.
Setelah wafat, jenazah Sunan Kalijaga dikebumikan di Desa Kadilangu, Kecamatan Demak Kota, di lingkungan Masjid Kadilangu yang dulu dibangun oleh beliau. Cungkup makam Sunan Kalijaga berukuran cukup besar dengan atap limasan tumpang yang tinggi dan mustaka bersayap di keempat sudutnya. Di sebelah dinding cungkup, terdapat sejumlah kubur yang jumlahnya cukup banyak, termasuk kubur Panembahan Pengulu, cucu Sunan Kalijaga, dan kuburan abdi kinasihnya, Kiai dan Nyai Derik.
Kompleks pemakaman Sunan Kalijaga di Kadilangu memiliki sembilan blok yang berisi 175 makam, termasuk makam putra-putrinya seperti Panembahan Hadi, Ratu Retno Pembayun, Ratu Panenggak, dan Raden Abdurrachman. Makam ini selalu ramai dipadati wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri, terutama pada saat peringatan hari besar keagamaan seperti 1 Muharram dan bulan suci Ramadan.
Juru kunci Makam Sunan Kalijaga, Raden Edi Mursalin, menjadwalkan area cungkup makam Sunan Kalijaga dibuka setiap Jumat dengan kalender Jawa tertentu, yaitu pada Pon, Kliwon, dan Pahing dalam penanggalan Jawa, dengan jadwal buka pukul 08.00-17.00 WIB. Jadwal buka tersebut juga berlaku pada hari pertama dan kedua Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, serta saat penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga.
Apabila Anda tertarik mengunjungi dan berziarah ke Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, pastikan sesuai jadwal buka yang telah ditetapkan oleh pengurus makam. Selamat menikmati perjalanan spiritual dan berwisata religi di tempat yang penuh makna ini. [Tim Redaksi wasthmedia.com]