WAWASAN ISLAM – wasthmedia.com | Bagi Ummat Islam, peristiwa Nuzulul Qur’an sangatlah penting, karena Kitab Suci Al-Qur’an sebagai Kalam Ilahi turun pertama kalinya di bumi. Secara bahasa, Nuzulul Qur’an berasal dari dua kata, yakni Nuzul (menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah) dan Al Quran (kitab suci umat Islam).
Al-Qur’an turun di bumi melalui dada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman bagi Ummat Islam. Dengan penuh keagunganya, al-Qur’an turun di dada baginda Nabi SAW secara bertahap (ayat demi ayat). Hingga peristiwa turunnya al-Qur’an ini, baginda Nabi SAW tak mampu menahan keagungan al-Qur’an hingga dada beliau bergetar dan tubuh beliau menggigil.
Tatkala Malaikat Jibril menyampaikan wahyu yang pertama dari surat al-Alaq ayat 1-5 Baginda Nabi Muhammad SAW bergetar hebat, dan peristiwa ini menjadi awal kenabian Baginda Nabi Muhammad SAW. Disaat inilah baginda Nabi SAW telah resmi diangkat menjadi Nabi Akhir Zaman.
Berikut ini surat Al Alaq ayat 1-5 dan terjemahan:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ – ١
Iqra` bismi rabbikallażī khalaq
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,”
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ – ٢
Khalaqal-insāna min ‘alaq
Artinya: “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ – ٣
Iqra` wa rabbukal-akram
Artinya: “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,”
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ – ٤
Allażī ‘allama bil-qalam
Artinya: “Yang mengajar (manusia) dengan pena”
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ – ٥
‘Allamal-insāna mā lam ya’lam
Artinya: “Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Mengapa Baginda Nabi SAW bergetar h3bat tatkala wahyu ini diturunkan ? Sebagaimana Allah swt menyebutkan betapa hebat dan agungnya al-Qur’an jika diturunkan di sebuah gunung maka gunung tersebut akan hancur lebur. Hal ini tertuang dalam Q.S al-Hasyr ayat 21:
لَوۡ اَنۡزَلۡنَا هٰذَا الۡقُرۡاٰنَ عَلٰى جَبَلٍ لَّرَاَيۡتَهٗ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنۡ خَشۡيَةِ اللّٰهِؕ وَتِلۡكَ الۡاَمۡثَالُ نَضۡرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَفَكَّرُوۡنَ
Law anzalnaa haazal quraana ‘alaa jabilil lara aytahuu khaashi’am muta saddi’am min khashiyatil laah; wa tilkal amsaalu nadribuhaa linnaasi la’allahum yatafakkaruun
Artinya: “Sekiranya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir”.
Dalam ayat ini, dapat kita gambarkan selain Turunnya Al-Qur’an kepada Baginda Nabi SAW, juga menggambarkan kepada kita bahwa betapa muliaNya Baginda Nabi yang mampu menahan kuatnya al-Qur’an di dada beliau hingga menjadi pedoman bagi kita ummat akhir zaman. Shollallahu alaihi wa ala alihi wa shohbihi wa salam.
Oleh: Tim Redaksi wasthmedia.com