wasthmedia.com | Bulan Rajab, bulan yang mulia dan penuh berkah, seringkali diisi dengan berbagai amalan dan ibadah oleh umat Islam di seluruh dunia. Salah satu tradisi yang mendalam dan bermakna tinggi terutama di kota Tarim dan Seiwun (Hadhramaut-Yaman) adalah pembacaan kitab “Shahih Bukhari” hingga khatam selama bulan Rajab.
Kitab “Shahih Bukhari”: “Shahih Bukhari” adalah karya monumental yang ditulis oleh al-Imam Muhammad bin Isma’il al-Bukhari. Kitab ini diakui sebagai salah satu kitab hadis paling otentik dan terpercaya dalam Islam (shahih). Dengan penyusunan yang cermat dan kriteria ketat, al-Imam al-Bukhari mengumpulkan ribuan hadis yang melewati seleksi ketat untuk keabsahan dan keotentikan.
Tradisi Membaca di Kota Tarim dan Seiwun: Di kota Tarim dan Seiwun, bulan Rajab menjadi momentum penting untuk menghimpun umat dalam tradisi membaca “Shahih Bukhari.” Para Salafus Sholeh, atau pendahulu yang saleh, menggelar acara pembacaan kitab ini hingga khatam sebagai bentuk penghormatan dan dedikasi terhadap ilmu hadis.
Pembacaan “Shahih Bukhari” di Indonesia: Tidak hanya di Yaman, tradisi membaca “Shahih Bukhari” juga mengakar kuat di Indonesia. Di kota-kota seperti Pekalongan, Jakarta, Surabaya, hingga Solo, umat Islam berkumpul untuk membaca dan mengkhatamkan kitab tersebut. Di kota Solo, pelaksanaan khatam “Shahih Bukhari” di Masjid Riyadh menjadi salah satu acara unggulan yang diadakan setiap tahun yang selalu dilaksanakan setiap hari senin terakhir di bulan rajab.
Pelaksanaan Khatam di Masjid Riyadh Solo: Pada tahun ini, pelaksanaan khatam “Shahih Bukhari” di Masjid Riyadh Solo jatuh pada tanggal 5 Februari 2024. Acara dimulai pada pukul 10:00 pagi hingga waktu dzuhur. Tradisi ini telah berlangsung sejak zaman dahulu dan masih terus dilaksanakan dengan penuh semangat oleh ribuan jamaah.
Makna dan Manfaat: Membaca “Shahih Bukhari” bukan hanya sekadar amalan rutin, tetapi juga merupakan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memahami ajaran-Nya. Tradisi ini mengingatkan umat Islam akan pentingnya ilmu dan hadis dalam memahami prinsip-prinsip Islam.
Pembacaan “Shahih Bukhari” selama bulan Rajab tidak hanya menjadi bentuk ibadah, tetapi juga warisan nilai-nilai keilmuan dan spiritualitas. Tradisi ini memperkuat kebersamaan umat Islam dalam mengejar kebaikan dan ilmu, sehingga dapat menjadi pijakan untuk terus meningkatkan kualitas iman dan taqwa di setiap individu dan masyarakat. [Tim Redaksi wasthmedia.com]