wasthmedia.com | Dalam Islam, terdapat beberapa hari di mana umat Muslim dilarang untuk berpuasa, salah satunya adalah hari-hari Tasyriq yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Larangan ini sering kali menimbulkan pertanyaan, mengapa umat Muslim tidak diperbolehkan berpuasa pada hari-hari tersebut?
Jawaban dari Dzun Nun Al-Mishri
Dzun Nun Al-Mishri rahimahullah, seorang ulama terkemuka, memberikan penjelasan yang dinukil dalam kitab Hilyatul Auliya’ wa Thobagotul Ashfiya karya al-Ashfihani:
Pertanyaan:
لم كره الصوم أيام التشريق ..؟
Mengapa di hari Tasyriq (Tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah) dilarang berpuasa?
Jawaban:
قال : لأن القوم زاروا الله و هم في ضيافته و لا ينبغي للضيف أن يصوم عند من أضافه .
“Karena umat Islam saat itu menjadi tamu-tamu Allah, maka tidak sepatutnya bagi tamu berpuasa ketika sedang bertamu.”
Hari-hari Tasyriq adalah waktu khusus setelah hari raya Idul Adha yang ditandai dengan penyembelihan hewan kurban. Pada hari-hari tersebut, umat Islam yang melaksanakan ibadah haji berada dalam suasana kebersamaan dan menikmati rezeki yang Allah berikan. Menurut Asy-Syaikh Dzun Nun Al-Mishri, larangan berpuasa pada hari-hari Tasyriq ini memiliki makna mendalam:
- Kehormatan sebagai Tamu Allah: Umat Islam dianggap sebagai tamu Allah selama hari-hari Tasyriq. Sebagai tuan rumah yang mulia, Allah tidak ingin tamu-Nya berpuasa dan menahan diri dari nikmat yang disediakan.
- Kebersamaan dan Syukur: Hari-hari Tasyriq adalah waktu untuk bersyukur atas nikmat Allah, menikmati makanan dan minuman yang disediakan sebagai tanda rasa syukur dan kebersamaan dalam menikmati karunia Allah.
- Kebahagiaan dan Pesta Iman: Hari-hari ini adalah kesempatan untuk merayakan kebahagiaan dan meningkatkan hubungan dengan Allah melalui rasa syukur dan ibadah lainnya, selain puasa.
Larangan berpuasa pada hari-hari Tasyriq memberikan pelajaran penting bagi umat Islam tentang adab menjadi tamu Allah. Ini adalah waktu untuk menikmati dan mensyukuri nikmat yang Allah berikan, serta memahami bahwa dalam Islam, ada saat-saat khusus untuk berbagi kebahagiaan dan rasa syukur. Semoga penjelasan ini dapat menambah pemahaman kita tentang hikmah di balik larangan berpuasa pada hari-hari Tasyriq. [Tim Redaksi wasthmedia.com]