wasthmedia.com – Semakin maraknya sebuah konten yang menyajikan penampakan-penampakan makhluk ghaib, menjadikan semakin banyak hal-hal yang berbau ghaib menjadi konsumsi masyarakat pada umumnya. Dalam hal ini Imam Syafi’i menyatakan bahwa jika ada orang yang mengaku melihat jin, maka “Syahadat”-nya tertolak.
قال الشافعي رضي اللّٰه عنه : ومن زعم أنه رآهم ردت شهادته وعزر لمخالفته القرآن، وحمل بعضهم كلام الشافعي علي زاعم رؤية صورهم التي خلقوا عليها
الكوكب الأجوج في أحكام الملائكة والجن والشياطين ويأجوج ومأجوج 193
“Imam asy-Syafi’i RA Berkata : Barangsiapa mengaku pernah melihat jin, maka kesaksiannya ditolak dan dia harus dihukum. Sebab pengakuan yang demikian itu jelas-jelas bertentangan dengan Al Qur’an“.
Namun sebagian Ulama’ mengarahkan perkataan Imam Syafi’i ini untuk orang-orang yang mengaku melihat jin dengan wujud aslinya sebagaimana jin itu diciptakan. Yang dimaksud adalah wujud asli jin sebagaimana ia diciptakan Allah, bukan jin yang menyerupai bentuk hewan atau yang lainnya. Imam al-Syafi’e menyatakan :
من ادعى بأنه يرى الجن ترد شاهدته
“Barangsiapa yang mendakwa bahwa dia melihat jin, tertolaklah syahadahnya.”
Maka perkataan imam syafi’i di jelaskan oleh ibnu hajar :
من زعم أنه يرى الجن : فهو كاذب ؛ ترد شهادته إلا أن يكون نبيا
“Barangsiapa yang mengaku bahawasanya dia melihat jin: Maka dia telah berdusta, tertolaklah syahadahnya kecuali dia seorang nabi.”
Syahadah yang dimaksudkan adalah “Persaksian”, Kesaksian orang tersebut dalam menentukan suatu hukum. Orang tersebut tidak dapat menyatakan persaksiannya dalam konteks hukum peradilan. Jadi, Pesaksian orang yang mengaku melihat jin dalam bentuk aslinya, maka persaksiannya tertolak mutlak.
Tim Redaksi wasthmedia.com