wasthmedia.com | Malam Nisfu Sya’ban adalah momen istimewa dalam agama Islam, yang seringkali diisi dengan berbagai amalan ibadah. Salah satu amalan yang populer dilakukan pada malam tersebut adalah membaca surat Yasin. Namun, bagaimana jika seorang wanita sedang dalam kondisi haidh dan ingin menggantikan amalan membaca Yasin? Syaikh Umar bin Husain al-Khatib dari Dewan Fatwa Tarim Hadhramaut memberikan pandangan yang berharga, saat beliau ditanya tentang hal ini. Beliau menjawab:
بالنسبة لقراءة يس للمرأة الحائض في ليلة النصف من شعبان بنية حصول كذا وكذا ، فهذه الذي يظهر منها أنها قراءة فلا تصح لها ، فتشتغل بالذكر والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم بدل من قراءة سورة يس بتلك النوايا المباركة والله أعلم
“Bagi wanita haidh yang ingin membaca surat Yasin di malam Nisfu Sya’ban dengan berbagai niat-niat itu, maka itu jelas bahwa jika membacanya adalah berniat untuk membaca Al-Qur’an, maka hal ini tidak sah (Dilarang). Maka hendaknya ia menyibukkan diri dengan membaca dzikir & sholawat pada Nabi ﷺ dengan diniatkan niat-niat yang dianjurkan itu, sebagai pengganti dari bacaan surat Yasin”.
Seorang wanita yang sedang haidh yang ingin membaca surat Yasin di malam Nisfu Sya’ban dengan berbagai niat tertentu, Syaikh Umar bin Husain al-Khatib menyatakan bahwa hal ini tidak sah atau dilarang. Membaca Al-Qur’an oleh wanita dalam kondisi haidh memang tidak diperbolehkan.
Alternatif Amalan yang Dianjurkan:
Menyadari larangan membaca Yasin, Syaikh Umar memberikan alternatif yang dianjurkan bagi wanita haidh pada malam Nisfu Sya’ban. Beliau menyarankan agar wanita tersebut memfokuskan diri pada dzikir dan sholawat kepada Nabi Muhammad ﷺ. Penggantian ini diiringi dengan niat-niat yang bermakna, yaitu:
- Panjang Umur dan Ketaatan pada Allah:
Berniat agar diberikan umur panjang dalam ketaatan pada Allah SWT.
- Perlindungan dan Rezeki yang Luas:
Berniat untuk dilindungi dari segala bahaya dan mendapatkan keluasan rezeki.
- Rasa Cukup dan Husnul Khotimah:
Berniat agar memiliki rasa cukup dari manusia dan mendapatkan kematian dalam keadaan husnul khotimah.
Pentingnya Niat yang Ikhlas:
Syaikh Umar menekankan pentingnya niat yang ikhlas dalam menjalankan amalan pengganti. Dengan fokus pada dzikir dan sholawat, wanita haidh dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang setara dengan amalan membaca Yasin.
Dalam menjalankan ibadah di malam Nisfu Sya’ban, penting bagi umat Islam untuk memahami aturan dan ketentuan yang berlaku. Pandangan Syaikh Umar bin Husain al-Khatib memberikan petunjuk yang bermanfaat bagi wanita yang sedang haidh, mengarahkan mereka pada amalan yang tetap bernilai di mata Allah SWT. Dengan niat yang ikhlas dan amalan yang tepat, setiap muslimah dapat meraih keberkahan dalam merayakan malam Nisfu Sya’ban. [Tim Redaksi wasthmedia.com]