wasthmedia.com | Bulan Sya’ban, yang terletak di antara Rajab dan Ramadhan, bukan hanya sebagai bulan yang penuh keberkahan, tetapi juga memiliki kejadian penting dalam sejarah Islam—peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Inilah salah satu momen yang diabadikan dalam Al-Qur’an dan menjadi bagian integral dari perjalanan kenabian.
Perintah Allah dalam QS Al-Baqarah: 144:
Menurut penafsiran Al-Qurthubi, dalam QS Al-Baqarah: 144, Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa, di pertengahan bulan Sya’ban, yang bersamaan dengan malam Nishfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban).
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَاۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
“Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidil Haram) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.”
Moment yang Ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad:
Peralihan kiblat ini bukanlah kejutan bagi Nabi Muhammad SAW. Beliau telah lama menanti wahyu terkait perubahan ini, bahkan secara khusus menantikan perintah tersebut dengan penuh keikhlasan. Kisah ini mencerminkan kepatuhan dan ketaatan Nabi Muhammad dalam melaksanakan segala perintah Allah.
Ketinggian Spiritual dan Kebijaksanaan:
Pemilihan malam Nisfu Sya’ban sebagai waktu peralihan kiblat menandakan ketinggian spiritual dan kebijaksanaan Allah. Momennya yang begitu khusus menunjukkan pentingnya kepatuhan dan kesabaran dalam menjalani perubahan-perubahan yang dikehendaki oleh Sang Pencipta.
Dengan memahami makna peralihan kiblat ini, umat Islam diberi pelajaran tentang pentingnya ketaatan dan kesabaran dalam menghadapi perubahan. Bulan Sya’ban tidak hanya sebagai masa persiapan fisik menyambut Ramadhan, tetapi juga sebagai momen untuk menyucikan hati, menanamkan kepatuhan, dan mengingatkan bahwa setiap perubahan adalah bagian dari kebijaksanaan Ilahi. Semoga pemahaman ini membawa berkah dan kebijaksanaan dalam menjalani setiap fase kehidupan. [Tim Redaksi wasthmedia.com]