wasthmedia.com | Dalam perjalanan sejarah peradaban manusia, beberapa individu muncul sebagai pemimpin dan pembaru dalam berbagai bidang. Salah satu tokoh yang memiliki dampak luar biasa di dunia internasional adalah Habib Umar bin Hafidz. Peran dan kontribusi beliau dalam memajukan dakwah Islam serta mempromosikan perdamaian telah menciptakan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah. Salah satu momen krusial yang menunjukkan kepedulian beliau terhadap persatuan umat Islam dan kesejahteraan dunia adalah pertemuan-pertemuan penting yang dihadiri oleh Habib Umar.
Pada tanggal 22 Februari hingga 2 Maret 2003, di Dar-al Musthafa, Tarim, Habib Umar meluncurkan upaya penting dalam mempersatukan berbagai kegiatan dakwah. Ini dicapai melalui penyelenggaraan “multaqa ulama” atau simposium yang dihadiri oleh ulama-ulama ternama dari berbagai belahan dunia. Acara ini adalah titik awal bagi serangkaian pertemuan internasional yang dilanjutkan di berbagai penjuru dunia, baik dalam skala lokal maupun global. Kehadiran para ulama ini menciptakan peluang untuk berbagi gagasan, membangun pemahaman, dan merangkul keragaman dalam rangka memperkuat umat Islam secara global.
Puncaknya adalah tahun 2005 ketika Habib Umar turut menandatangani “The Amman Message” atau Risalah Amman, sebuah dokumen internasional yang berpengaruh dalam mempromosikan perdamaian dan harmoni dunia. Langkah berikutnya adalah partisipasinya dalam forum “A Common Word Between Us And You” pada tahun 2007. Tahun 2008, Habib Umar berbicara dalam forum internasional “A Common Word And Future Muslim-Christian Engagement” di London, Inggris, yang menekankan pentingnya dialog dan kerjasama antara umat Islam dan Kristen.
Bukan hanya itu, pada tahun 2011, beliau bergabung dalam forum “The Second Muslim Catholic Forum 2011, At The Baptism Site” di Yordania, melanjutkan tradisi memperkuat dialog antaragama. Habib Umar juga memainkan peran penting dalam Konferensi Chechnya tahun 2016, sebuah forum internasional yang membahas identitas Ahlussunnah wal Jamaah. Dengan kehadiran sekitar 200 ulama dari berbagai negara, konferensi ini membuka pintu bagi kolaborasi global dalam menghadapi tantangan modern.
Keberhasilan dan dedikasi Habib Umar dalam mempromosikan perdamaian dan memperkuat hubungan antaragama ditegaskan oleh penghargaan yang diterimanya. Pada tahun 2023, beliau mendapatkan pengakuan lebih lanjut dengan terpilih sebagai ulama ke-11 dalam daftar “The World’s 500 Most Influential Muslims, 2023”. Prestasi ini menjelaskan ketenaran dan pengaruh Habib Umar yang terus berkembang dalam skala internasional. Daftar tersebut, yang dikeluarkan oleh The Royal Aal-Bayt Institute di Yordania, mencerminkan dampak beliau dalam membentuk narasi global dan menginspirasi masyarakat Muslim di seluruh dunia.
Dengan begitu, Habib Umar bin Hafidz bukan hanya menjadi tokoh spiritual dan pemimpin dakwah di tingkat nasional, tetapi juga telah mewujudkan peran yang signifikan dalam merangkul perbedaan dan mempromosikan perdamaian di panggung internasional. Dalam era gejolak global, jejak beliau menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus memupuk dialog, memperkuat persatuan, dan mendorong perdamaian di seluruh dunia. [Tim Redaksi wasthmedia.com]