wasthmedia.com | Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ini menggambarkan rahmat yang luar biasa pada sepertiga malam terakhir. Sebuah waktu yang istimewa ketika Allah Ta’ala turun ke langit dunia dan membuka pintu ampunan serta penerimaan doa bagi hamba-Nya yang taat.
Momentum Keistimewaan Malam
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan pesan ini agar umatnya memanfaatkan kesempatan berharga di malam yang penuh keberkahan. Allah Ta’ala turun dan memberikan perhatian-Nya kepada hamba-Nya yang menyebutkan-Nya, meminta, dan memohon ampunan-Nya. Sebagaimana sabda beliau SAW:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Pada setiap malam, Allah Ta’ala turun kelangit dunia, ketika tersisa sepertiga malam terakhir, Allah berfirman:’ Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri. Dan Siapa yang memohon ampunan kepada-Ku akan aku ampuni.” (HR. Bukhari 1145 dan Muslim 758).
Tiga Kesempatan Berharga
Dalam hadits ini, Allah SWT menghadirkan tiga pintu rahmat bagi hamba-Nya:
- Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan. Kesempatan untuk memanjatkan doa, memohon kepada-Nya, baik untuk kebutuhan dunia maupun akhirat, dan keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan doa yang tulus dan diucapkan dengan penuh keyakinan.
- Siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri. Allah mempersilakan hamba-Nya untuk meminta segala kebutuhan baik fisik maupun spiritual, dan Allah yang Maha Kaya akan memberikan apa yang sebaiknya bagi hamba-Nya.
- Siapa yang memohon ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Kesempatan bagi hamba-Nya untuk bertobat, memohon ampunan atas kesalahan yang telah dilakukan, dan keyakinan bahwa Allah Maha Pengampun yang akan mengampuni hamba-Nya yang bertobat dengan tulus.
Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Meskipun hadits ini menekankan momen keistimewaan di sepertiga malam terakhir, pesan yang disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki implikasi yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Menghidupkan malam dengan kegiatan ibadah, doa, dan memohon ampunan merupakan kebiasaan yang dianjurkan.
Allah Ta’ala memberikan peluang dan pintu maaf-Nya terbuka lebar bagi hamba-Nya yang senantiasa mengingat-Nya, meminta kepada-Nya, dan bertobat dengan sungguh-sungguh. Meskipun tak bisa mengetahui secara pasti waktu tepat sepertiga malam terakhir, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan pentingnya untuk memanfaatkan momen berharga tersebut.
Semoga kesadaran akan keistimewaan malam dan kesempatan berdoa dalam hadits ini membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT dan memperbaiki hubungan spiritual serta kehidupan sehari-hari kita. [Tim Redaksi wasthmedia.com]