wasthmedia.com | Habib Abdullah Bilfaqih adalah seorang ulama yang terkenal akan kepakarannya dalam bidang hadis. Lahir pada tahun 1936, beliau merupakan putra tunggal dari Habib Abdul Qadir Bilfaqih, ulama besar sekaligus pendiri Pesantren Darul Hadis Faqihiyyah di Malang.
Kepakarannya dalam hadis sangat diakui oleh para ulama dari berbagai negara, bahkan dianugerahi gelar Professor Hanoriscausa dari India, Pakistan, dan Al Azhar Mesir. Pengakuan yang diberikan oleh ulama India terhadap keilmuannya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia, karena tidak banyak ulama yang fokus dan mendalami kajian hadis secara spesifik.
Ayahnya, Habib Abdul Qadir Bilfaqih, merupakan guru utama Habib Abdullah dan juga pendiri Pesantren Darul Hadis Faqihiyyah di Malang pada tahun 1945. Di antara para lulusan pesantren ini adalah Profesor Quraish Shihab yang belajar beberapa tahun di bawah bimbingan Habib Abdul Qadir Bilfaqih sebelum melanjutkan studi ke Al Azhar Kairo Mesir.
Sejak kecil, Habib Abdullah telah ditempa oleh ayahnya dalam berbagai bidang ilmu. Ia mampu menghafal Al-Qur’an sebelum usia sepuluh tahun, dan pada usia dua puluh tahun, beliau telah mengkaji dan menghafal kitab Sahih Bukhari Muslim beserta sanad-sanadnya.
Setelah wafatnya ayahnya pada tahun 1962, Habib Abdullah, yang saat itu masih berusia 26 tahun, melanjutkan perjalanan keilmuannya dan memimpin Pesantren Darul Hadis Faqihiyyah Malang. Selain dari ajaran ayahnya, Habib Abdullah juga mendapatkan ilmu dari ulama besar seperti Habib Ali Bungur, seorang guru dari berbagai ulama dan habaib termasuk Kiyai Besar Mu’allim Syafi’i Hazami.
Habib Abdullah tidak hanya dikenal sebagai murabbi (pendidik) yang handal, tetapi juga sebagai penulis berbagai kitab dan pengarang yang ulung. Tulisan-tulisannya tak hanya diakui di media nasional, namun juga menembus media massa di Timur Tengah karena kemahirannya dalam bahasa Arab. Beliau juga pernah menjadi penasihat beberapa lembaga penting di Indonesia, termasuk pernah menjabat sebagai penasehat Menkokesra.
Setelah memberikan sumbangsih besar dalam kajian hadis dan keulamaan, ulama ahli hadis tersebut berpulang pada tahun 1992. Semoga Allah SWT merahmati Habib Abdullah Bilfaqih dengan rahmat yang luas. [Tim Redaksi wasthmedia.com]