wasthmedia.com | Kehidupan Rasulullah Muhammad saw. adalah teladan yang penuh dengan hikmah dan ajaran bermakna, bahkan dalam tindakan-tindakan sehari-hari sekalipun. Salah satu hal yang bisa kita pelajari adalah tatanan dan perawatan rambut beliau. Melalui cerita-cerita yang berasal dari sumber yang terpercaya, kita dapat merenung tentang makna yang lebih dalam dari praktek-praktek sederhana Rasulullah saw.
Cerita yang kita dapatkan adalah gambaran tentang tatanan rambut Rasulullah saw.: “Rasulullah saw. sering meminyaki rambutnya, menyisir janggutnya dan saat menyisir rambutnya, beliau menutupi bahunya dengan kain kerudung. Kain kerudung itu demikian berminyak seakan-akan kain tukang minyak.” (Diriwayatkan oleh Yusuf bin Isa, dari Rabi’ bin Shabih, dari Yazid bin Aban ar Raqasyi, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
Tindakan ini mengajarkan tentang pentingnya merawat penampilan pribadi dengan menjaga kebersihan dan kesopanan. Rasulullah saw. mempraktikkan perawatan rambut dan janggut sebagai bagian dari menjaga penampilan yang rapi dan terjaga. Dengan merawat rambut dan janggutnya, beliau menunjukkan bahwa kebersihan adalah prinsip dasar yang harus dijunjung tinggi oleh setiap individu, tanpa terkecuali.
Meskipun ada riwayat yang menimbulkan keraguan terkait dengan sumbernya, kami tetap dapat mengambil pelajaran yang berharga dari tindakan dan perawatan pribadi Nabi. Ini adalah gambaran tentang bagaimana seorang pemimpin agama mengajarkan nilai-nilai kebersihan, keindahan, dan menjaga penampilan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, di tengah kisah-kisah yang menggambarkan perawatan pribadi, kita juga menemukan tindakan yang menunjukkan pengendalian diri dan keseimbangan dalam praktek-praktek ini. Dalam riwayat lain, Rasulullah saw. melarang melakukan kegiatan seperti bersisir secara berlebihan, yang menggambarkan wanita pesolek. “Rasulullah saw. melarang bersisir kecuali sekali-kali.” (Diriwayatkan oleh Muhammad Basyar, dari Yahya bin Sa’id, dari Hisyam bin Hasan, dari al Hasan Bashri, yang bersumber dari `Abdullah bin Mughaffal r.a.)
Dalam aturan ini, kita melihat kebijaksanaan dalam tindakan yang seimbang antara merawat penampilan dan menjaga sifat yang terpuji. Nabi melarang tindakan yang berlebihan dan berpotensi mengarah pada kesombongan atau tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keagamaan.
Kisah-kisah ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjalani kehidupan yang seimbang, baik dalam perawatan diri maupun dalam menjaga nilai-nilai agama. Tindakan dan aturan ini mengajarkan tentang keindahan dalam menjaga penampilan, tetapi juga mengingatkan kita untuk tidak melupakan prinsip-prinsip kesederhanaan dan akhlak yang baik. [Tim Redaksi wasthmedia.com]