BREAKING NEWS | Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan Sidang Itsbat pada kami petang ini (18/6). Sebagaimana yang sudah diperbincangkan beberapa hari terakhir bahwa Perayaan Idul Adha 1444H tahun ini memiliki perbedaan dalam menetapkan 1 Dzulhijjah 1444 H. Majelis Tarjih Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada Hari Senin, 19 Juni 2023 sedangkan Pemerintah menetapkannya melalui sidang itsbat Kementerian Agama.
Dalam Konferensi Pers, (Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si memaparkan bahwa 1 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada hari Selasa 20 Juni 2023. Hal ini merujuk pada hasil ru’yah di 124, dan di semua titik pantau hilal tidak terlihat. Konservasi hilal dari Kementerian Agama Republik Indonesia menyampaikan bahwa ketinggian Hilal pada Hari Minggu 18 Juni 2023 diseluruh Indonesia tidak memenuhi standart Imkanul Ru’yat tercatat di seluruh Indonesia ketinggian hilal hanya 0° 11′ – 2° 21’ diatas ufuk dengan elongasi 4.38° – 4.39° dengan lama hilal 11 menit 78 detik, hal ini disampaikan oleh Dr. Ahmad Izzuddin M.Ag Tim Hisab Rukyah Kementerian Agama Republik Indonesia.
Hal ini berarti tidak memenuhi kriteria dari MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) bahwa kriteria minimal dari MABIMS adalah hilal memiliki ketinggal minimal di 3 derajat dan elongasi Hilal minimal 6,4 derajat.
Oleh karena itu Kementerian Agama Republik Indonesia memutuskan bahwa Bulan Dzulqa’dah 1444 H di Istikmal 30 hari, itu berarti 1 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada hari Selasa 20 Juni 2023 M Maka Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023 M. Dengan ini seluruh umat Muslim akan melaksanakan awal bulan Dzulhijjah tidak secara bersama-sama, karena beberapa waktu lalu PP. Muhammadiyah sudah memutuskan Awal Dzulhijjah jatuh pada Hari Senin, 19 Juni 2023.
Baca Juga: Kemungkinan Idul Adha 2023 akan ada Perbedaan dalam Hari Pelaksanaannya
Oleh: Tim Redaksi wasthmedia.com