• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Login
Wasth Media
  • Breaking News
  • Warta
    • Internasional
    • Nasional
  • Wawasan Islam
    • Fiqih
      • Ibadah
      • Muamalah
    • Tauhid dan Aqidah
    • Akhlak
    • Tafsir
    • Sejarah Islam
    • Tasawuf
    • Tajwid
    • Hadist
    • Hukum Kekinian
  • Kilas Tokoh
  • Kitab
  • Dzikir
  • Sholawat
  • Kabar Mimbar
No Result
View All Result
  • Breaking News
  • Warta
    • Internasional
    • Nasional
  • Wawasan Islam
    • Fiqih
      • Ibadah
      • Muamalah
    • Tauhid dan Aqidah
    • Akhlak
    • Tafsir
    • Sejarah Islam
    • Tasawuf
    • Tajwid
    • Hadist
    • Hukum Kekinian
  • Kilas Tokoh
  • Kitab
  • Dzikir
  • Sholawat
  • Kabar Mimbar
No Result
View All Result
Wasth Media
No Result
View All Result
Home Kilas Tokoh

Syekh Ahmad Mutamakkin (Mbah Cebolek): Sosok Faqih Penuh Karamah

Wasth Media by Wasth Media
July 30, 2023
in Kilas Tokoh
0
Syekh Ahmad Mutamakkin (Mbah Cebolek): Sosok Faqih Penuh Karamah
0
SHARES
6
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

wasthmedia.com | Mbah Cebolek, atau lebih dikenal dengan nama Syekh Ahmad Mutamakkin, adalah seorang faqih yang dihormati dan diakui kebijaksanaannya dalam dunia agama. Sebagai seorang guru besar agama, beliau berdakwah dari satu tempat ke tempat lain yang dianggapnya sebagai sasaran yang tepat. Melihat keragaman bahasa dan adat di berbagai tempat, Syekh Ahmad Mutamakkin dengan bijaksana memilih daerah-daerah di pantai utara Jawa untuk menyebarkan ajaran-ajarannya.

Menurut KH Abdurrahman Wahid, Syekh Ahmad Mutamakkin berasal dari Persia (Zabul) di provinsi Khurasan, Iran selatan. Namun, masyarakat setempat meyakini bahwa beliau adalah keturunan bangsawan Jawa. Menurut catatan sejarah lokal, Syekh Ahmad Mutamakkin berasal dari garis keturunan Raden Patah, Raja Demak, yang berasal dari Sultan Trenggono. Dari garis keturunan ibu, beliau berasal dari Sayyid Ali Bejagung Tuban, Jawa Timur. Sayyid ini memiliki putra bernama Raden Tanu, yang memiliki seorang putri yang menjadi ibunda Syekh Ahmad Mutamakkin.

Ada keyakinan bahwa Syekh Ahmad Mutamakkin adalah keturunan dari Raja Muslim Jawa, Jaka Tingkir, cicit terakhir Raja Majapahit, Brawijaya V. Ayah Syekh Ahmad Mutamakkin, Sumahadiwijaya, adalah Pangeran Benowo II Raden Sumahadinegara bin Pangeran Benawa I Raden Hadiningrat bin Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya bin Ki Ageng Pengging bin Ratu Pambayun binti Prabu Brawijaya V Raja Majapahit terakhir. Ratu Pambayun adalah saudara perempuan Raden Patah. Istri Jaka Tingkir adalah putri Sultan Trenggono bin Raden Patah Raja Demak.

Pada abad ke-17, hubungan Tuban dan Pati dengan daerah Banten dapat dilihat dari seringnya pelabuhan Tuban dan Juana (Pati) dikunjungi oleh para pelayar dari Banten. Kedua pelabuhan ini memiliki peran penting dalam distribusi hasil pertanian dari pedalaman bagi Mataram. Bahkan, dengan kebijakan Mataram yang membagi wilayah daerah pesisir menjadi empat, dua pelabuhan tersebut mampu bersaing dengan pelabuhan Semarang dan Jepara. Terlebih lagi, Jepara dianggap tidak aman karena sering terjadi pembajakan kapal.

Diduga bahwa Syekh Ahmad Mutamakkin memulai perjalanan intelektualnya dengan berlayar ke Banten, di mana beliau bertemu dengan ulama besar Syekh Muhammad Yusuf al Makassari, sebelum melanjutkan perjalanan ke Timur Tengah. Kemungkinan sebelum sampai di Banten, beliau juga singgah di Tegal, Jawa Tengah, berdasarkan makam ayahnya (Pangeran Benawa II) yang diyakini berada di Tegal. Bahkan, di daerah tersebut terdapat Desa yang bernama Kajen. Setelah kembali dari Timur Tengah, Syekh Ahmad Mutamakkin tidak kembali ke Tuban, melainkan bermukim di sebuah desa di Pati bagian utara.

Meskipun banyak cerita turun-temurun terkait karamah Mbah Mutamakkin, seperti memiliki dua anjing yang konon merupakan perwujudan dari nafsunya, yakni Abdul Qahar dan Qamaruddin, tidak ada yang bisa membuktikan secara tertulis. Serat Cebolek hanya menyajikan sedikit informasi tentang Mbah Mutamakkin, sehingga detail tentang cara beliau berdakwah dan aspek lainnya tetap menjadi misteri.

Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen wafat pada tahun 1740 Masehi dan dimakamkan di Kajen, Jawa Tengah. Warisan kebijaksanaan dan kebajikan beliau terus dikenang dan dihormati oleh masyarakat hingga saat ini. Perjalanan intelektualnya dan karamah yang dikenal oleh banyak orang telah menambah daya tarik dalam memahami peran dan kontribusi ulama besar ini dalam sejarah keagamaan di Jawa.

Previous Post

Tradisi Membuat Bubur Syuro: Mengikuti Jejak Nabi Nuh AS

Next Post

Penjelasan Mengenai Ukuran Asli Nabi Adam dari Sabda Nabi SAW

Wasth Media

Wasth Media

Next Post
Penjelasan Mengenai Ukuran Asli Nabi Adam dari Sabda Nabi SAW

Penjelasan Mengenai Ukuran Asli Nabi Adam dari Sabda Nabi SAW

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Teks Muwadda’ Muwadda’ Ya Romadhon (Versi Tarim)

Teks Muwadda’ Muwadda’ Ya Romadhon (Versi Tarim)

April 1, 2023
Sejarah Rubath Tarim dari Masa ke Masa

Sejarah Rubath Tarim dari Masa ke Masa

April 11, 2023
Habib Muhammad bin Thohir Al-Haddad: Cahaya Indah di Kota Tegal

Habib Muhammad bin Thohir Al-Haddad: Cahaya Indah di Kota Tegal

February 23, 2024
Orang Yang Mengaku Melihat Jin, Maka Syahadatnya tertolak.

Orang Yang Mengaku Melihat Jin, Maka Syahadatnya tertolak.

July 10, 2023
Mengenal Sosok Ahli Falak Legendaris dari Kudus, Yang Merancang Almanak Hingga 200 Tahun Kedepan

Mengenal Sosok Ahli Falak Legendaris dari Kudus, Yang Merancang Almanak Hingga 200 Tahun Kedepan

0
Awal Ramadhan dan Syawal, Hisab atau Ru’yah?

Awal Ramadhan dan Syawal, Hisab atau Ru’yah?

0
Niat Menyambut Bulan Suci Ramadhan, Habib Abubakar al-Adni bin Ali al-Masyhur

Niat Menyambut Bulan Suci Ramadhan, Habib Abubakar al-Adni bin Ali al-Masyhur

0
Membaca Niat Puasa Ramadhan, diawal Bulan atau Setiap Malamnya ?

Membaca Niat Puasa Ramadhan, diawal Bulan atau Setiap Malamnya ?

0
Evaluasi Kurikulum Pesantren: Menteri Agama dan Majelis Masyayikh Bahas Pendekatan Kontekstual dan Tantangan Sosial

Evaluasi Kurikulum Pesantren: Menteri Agama dan Majelis Masyayikh Bahas Pendekatan Kontekstual dan Tantangan Sosial

November 2, 2024
Bahas Masa Depan Pesantren, Majelis Masyayikh dan Menteri Agama Diskusikan Capaian dan Tantangan

Bahas Masa Depan Pesantren, Majelis Masyayikh dan Menteri Agama Diskusikan Capaian dan Tantangan

November 1, 2024
Rekrutmen Petugas Haji 2025 Segera Dibuka, Ini Pesan Penting dari Menteri Agama

Rekrutmen Petugas Haji 2025 Segera Dibuka, Ini Pesan Penting dari Menteri Agama

October 31, 2024
Kondisi Darurat Di Yaman: KBRI Muscat Berikan Himbauan Keamanan Bagi WNI di Yaman

Kondisi Darurat Di Yaman: KBRI Muscat Berikan Himbauan Keamanan Bagi WNI di Yaman

October 31, 2024

Recent News

Evaluasi Kurikulum Pesantren: Menteri Agama dan Majelis Masyayikh Bahas Pendekatan Kontekstual dan Tantangan Sosial

Evaluasi Kurikulum Pesantren: Menteri Agama dan Majelis Masyayikh Bahas Pendekatan Kontekstual dan Tantangan Sosial

November 2, 2024
Bahas Masa Depan Pesantren, Majelis Masyayikh dan Menteri Agama Diskusikan Capaian dan Tantangan

Bahas Masa Depan Pesantren, Majelis Masyayikh dan Menteri Agama Diskusikan Capaian dan Tantangan

November 1, 2024
Rekrutmen Petugas Haji 2025 Segera Dibuka, Ini Pesan Penting dari Menteri Agama

Rekrutmen Petugas Haji 2025 Segera Dibuka, Ini Pesan Penting dari Menteri Agama

October 31, 2024
Kondisi Darurat Di Yaman: KBRI Muscat Berikan Himbauan Keamanan Bagi WNI di Yaman

Kondisi Darurat Di Yaman: KBRI Muscat Berikan Himbauan Keamanan Bagi WNI di Yaman

October 31, 2024
Wasth Media

Wasthmedia

Follow Us

Browse by Category

  • Akhlak
  • Breaking News
  • Dzikir
  • Fiqih
  • Hadist
  • Hukum Kekinian
  • Ibadah
  • Internasional
  • Kabar Mimbar
  • Kilas Tokoh
  • Muamalah
  • Nasional
  • Sejarah Islam
  • Sholawat
  • Tajwid
  • Tasawuf
  • Tauhid dan Aqidah
  • Uncategorized
  • Wawasan Islam

Recent News

Evaluasi Kurikulum Pesantren: Menteri Agama dan Majelis Masyayikh Bahas Pendekatan Kontekstual dan Tantangan Sosial

Evaluasi Kurikulum Pesantren: Menteri Agama dan Majelis Masyayikh Bahas Pendekatan Kontekstual dan Tantangan Sosial

November 2, 2024
Bahas Masa Depan Pesantren, Majelis Masyayikh dan Menteri Agama Diskusikan Capaian dan Tantangan

Bahas Masa Depan Pesantren, Majelis Masyayikh dan Menteri Agama Diskusikan Capaian dan Tantangan

November 1, 2024
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2023 WasthMedia - Media News.

No Result
View All Result
  • Breaking News
  • Warta
    • Internasional
    • Nasional
  • Wawasan Islam
    • Fiqih
      • Ibadah
      • Muamalah
    • Tauhid dan Aqidah
    • Akhlak
    • Tafsir
    • Sejarah Islam
    • Tasawuf
    • Tajwid
    • Hadist
    • Hukum Kekinian
  • Kilas Tokoh
  • Kitab
  • Dzikir
  • Sholawat
  • Kabar Mimbar
  • Login

© 2023 WasthMedia - Media News.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In