wasthmedia.com | Jawa Timur merupakan destinasi wisata religi yang menarik untuk dikunjungi. Kabupaten Lamongan, salah satu wilayah di Jawa Timur, memiliki destinasi wisata religi yang tak kalah menarik, yaitu makam Sunan Drajat, salah satu Wali Songo. Makam Sunan Drajat terletak di Dusun Drajat, Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Secara geografis, makam ini berbatasan dengan Jalan setapak dan rumah penduduk di sebelah utara, lahan parkir di sebelah timur, dan jalan serta rumah penduduk di sebelah selatan dan barat. Makam ini berada pada titik koordinat 6°53’04.0″ LS dan 112°23’21.5″ BT, dengan ketinggian +23 meter di atas permukaan laut dan menghadap ke arah selatan. Situs ini dijaga oleh satu Juru Pelihara yang ditugaskan oleh BPCB Mojokerto.
Sunan Drajat, yang juga dikenal dengan nama Raden Qosim, adalah putra Sunan Prapen dari perkawinannya dengan Nyai Ageng Manila. Beliau menyebarluaskan agama Islam di desa Banjaragung, Paciran, Lamongan. Dari Banjaranyar, beliau melanjutkan perjalanan ke arah selatan menuju sebuah perkampungan bernama Desa Jelak yang masih menganut agama Hindu-Budha. Di desa ini, Sunan Drajat mendirikan mushollah untuk berjamaah dan mengajarkan agama Islam kepada para santri. Pada tahun 1481 M, beliau membuka daerah baru di sebuah bukit yang masih berupa hutan belantara yang kemudian dinamai Desa Drajat. Dari sanalah beliau mendapat gelar Sunan Drajat. Pada tahun 1984 M, Raden Patah dari Demak memberikan gelar Sunan Mayang Madu sekaligus pemberian tanah perdikan. Dalam menyebarkan agama Islam, beliau sangat terkenal dengan kepedulian sosial dan kesejahteraan umum untuk mengatasi penderitaan umat. Beliau memperhatikan nasib para fakir miskin, yatim piatu, dan orang-orang terlantar. Beliau juga memelopori orang-orang kaya dan bangsawan untuk memberikan infak, sedekah, dan zakat sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam. Dalam mengajarkan ajarannya, beliau menciptakan kata-kata mutiara seperti “Berikanlah makan kepada orang yang kelaparan,” “Berikanlah minum kepada orang yang kehausan,” dan “Berikanlah busana kepada orang yang telanjang.”
Dalam menyebarkan agama Islam, Sunan Drajat menggunakan media kesenian. Beliau menciptakan tembang Pangkur, dan alat musik yang digunakan adalah gamelan yang bernama Singo Mengkok, yang kini disimpan di Museum Sunan Drajat.
Makam Sunan Drajat merupakan tempat yang penuh sejarah dan makna. Bagi para pencari pengetahuan tentang warisan budaya dan agama di Indonesia, makam ini adalah destinasi wisata religi yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Lamongan. Selamat menelusuri jejak Sunan Drajat dan menikmati keindahan kearifan lokal di Wisata Religi Makam Sunan Drajat. [Tim Redaksi wasthmedia.com]