Wawasan Islam – wasthmedia.com | Sebagai umat Islam, salah satu cara utama untuk mengekspresikan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW adalah dengan memperbanyak shalawat. Shalawat kepada Nabi bukan hanya sekadar amalan biasa, melainkan ia memiliki berbagai keutamaan, termasuk membawa berkah dan kebaikan kepada kita. Sayangnya, saat ini, rasa berkah ini nampaknya semakin berkurang. Hal ini disebabkan oleh banyak dari kita yang entah karena malas atau terlalu sibuk, mengabaikan untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Syaikh Ali Jum’ah, mantan Mufti Mesir, pernah mengisahkan sebuah peristiwa dari sebuah desa di Maroko yang mengalami masa paceklik dan kekeringan. Di tengah situasi sulit ini, seorang wanita datang dan duduk di dekat sumur yang hampir mengering. Dengan penuh keyakinan, dia berdoa kepada Allah SWT, dan tiba-tiba sumber air dalam sumur itu keluar dengan derasnya.
Ketika Syaikh Sulaiman al-Jazuli mendatangi wanita tersebut dan bertanya tentang doanya, wanita itu menjawab dengan sederhana, “Aku tidak meminta apa-apa kepada-Nya. Aku hanya membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.” Wanita ini duduk di pinggir makam dengan penuh keikhlasan, terus-menerus membaca shalawat kepada Nabi. Allah SWT melihatnya dengan penuh rahmat dan mengabulkan doanya, sehingga penduduk desa selamat dari bencana kekeringan.
Peristiwa inilah yang kemudian mendorong Syaikh Sulaiman al-Jazuli untuk menyusun kitabnya yang terkenal, Dalail al-Khairat. Kitab ini tersebar luas ke seluruh penjuru dunia dan mengajarkan cara membaca shalawat dengan banyak variasi yang penuh berkah.
Mengapa shalawat begitu penting dalam agama Islam? Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW memiliki makna yang kompleks dan mendalam. Pertama-tama, membaca shalawat adalah bentuk dzikir kepada Allah SWT, dan dalam prosesnya, kita meminta rahmat dari-Nya. Ini adalah ungkapan pengesahan tauhid (keesaan Allah). Selain itu, shalawat juga mengandung unsur pengagungan kepada Nabi Muhammad SAW, pemimpin seluruh makhluk.
Syekh Ali Jum’ah menjelaskan bahwa membaca shalawat adalah bentuk ikrar tauhid. Ketika kita memulai dengan meminta rahmat dari Allah SWT, ini mencerminkan kesadaran kita akan keesaan-Nya. Lalu, kita mengakhirinya dengan iman kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin para makhluk.
Shalawat memiliki berkah yang luar biasa. Shalawat adalah perlindungan, penyembuhan, dan benteng pelindung. Membaca shalawat akan melahirkan rasa cinta yang mendalam kepada Nabi Muhammad SAW dalam hati orang-orang yang beriman, mendorong mereka untuk meninggalkan kemaksiatan dan menerima ketaatan.
Lebih dari itu, shalawat adalah jalan yang membawa kita untuk berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW di akhirat. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis, orang yang rajin bershalawat akan mendapat jawaban mulia dari Rasulullah SAW di hari akhirat.
Dalam pandangan Syekh Ali Jum’ah, shalawat adalah kunci untuk berjumpa kepada Nabi Muhammad SAW. Jadi, mari kita tingkatkan amalan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk kecintaan dan penghormatan kepada Rasulullah yang penuh keberkahan. [Tim Redaks wasthmedia.com]