KILAS TOKOH – wasthmedia.com | Setiap bulan Syawal di Kota Pasuruan selalu diadakan Haul al-Habib al-Barkah Abdulqodir bin Husein Assegaf (Ayahanda Habib Taufiq Assegaf-Ketua Rabithah Alawiyah). Berkat beliau, Kota Pasuruan mendapat keberkahan dari Habib Abdulqodir bin Husein Assegaf, seorang ulama yang menggerakan majelis ilmu. Ia seorang ahli ilmu dan amal, sehingga dakwahnya diterima oleh masyarakat luas.
Habib Abdulqadir bin Husein sendiri dilahirkan di Seiwun, Hadramauth, Yaman pada 1320 H. Ia merupakan putra dari Habib Husein bin Segaf Assegaf dan Hababah Salma binti Husin bin Alwy Assegaf
Dalam sebuah acara haul Habib Alwy bin Segaf Assegaf, seorang waliyullah di Kebon Agung (Pasuruan-Jatim), al-Imam al-Quthb al-Habib Abdulqadir bin Ahmad Assegaf seorang mufti yang mukim di Jeddah pernah berkata pada hadirin, “Bahwa kalian semua, utamanya masyarakat Pasuruan patut bersyukur kepada Allah SWT. Setelah kalian ditinggal Habib Alwy bin Segaf Assegaf, kalian mendapatkan Habib Ja’far bin Syaikhon Assegaf. Dan setelah Habib Jafar wafat, kini pengantinya diteruskan oleh menantunya, yakni Habib Abdulqadir bin Husein Assegaf.”
Di majelis haul tersebut, Habib Abdulqadir bin Ahmad Assegaf meneguhkan maqam (kedudukan) seorang auliya’ dari Pasuruan, yakni Habib Abdulqadir bin Husein Assegaf. Sangat wajarlah kalau Habib Abdulqadir mendapatkan maqam yang sedemikian tinggi di sisi Allah SWT. Hal itu tentu bukan satu hal yang berlebihan dan semua itu bukan diperoleh dengan gratis. Kemuliaannya itu diperoleh dari hasil jerih payahnya. Sehingga ia mendapatkan bisyarah (ganjaran) dari Allah SWT.
Hingga saat ini, sekalipun Habib Abdulqadir telah wafat puluhan tahun yang lalu, namun kiprah dakwahnya dalam memakmurkan majelis ilmu semakin semarak di rumahnya yang terletak di Jl Wahid Hasyim Gg VII, atau tepatnya di sebelah barat masjid Jami Al-Anwar, Kota Pasuruan.
Sampai sekarang berbagai macam kegiatan keagamaan mulai pembacaan kitab Ihya Ulumuddin, Maulid, Burdah dan peringatan Khotmil Qur’an tiap malam Ramadhan adalah rintisan dari Habib Abdulqadir bin Husein Assegaf. Kini majleis-majelis dakwah itu masih diteruskan oleh salah satu putranya yakni Habib Taufiq bin Abdulqadir bin Husein Assegaf yang membuat kota yang bergelar kota santri itu makin bersinarkan ilmu dan syiar dakwah.
Beliau wafat pada tahun 1399 H dan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Masjid Jami’ al-Anwar, Kota Pasuruan. Berdekatan dengan Makam Gurunya al-Habib Ja’far bin Syaikhon Assegaf.
Sumber: Alawiyyin History
Editor: Tim Redaksi wasthmedia.com