wasthmedia.com – Seringkali kita dalam perjalanan pasti melakukan istirahat atau sholat di sebuah Masjid di jalan yang kita lalui. Tetapi terkadang, kita menggunakan fasilitas masjid untuk kebutuhan personal diri kita. Contohnya adalah cas handphone kita menggunakan listrik yang ada di masjid. Lalu apakah Hal tersebut Halal atau Haram ?
Haram hukumnya mengecas Handphone di masjid dengan izin ataupun tanpa izin, karena listrik masjid diqiyaskan dengan az-Zait (minyak) yang digunakan untuk penerangan masjid yang merupakan bagian (أجزاء ) dari masjid dan tidak boleh diambil sedikitpun. Solusinya ia harus mengembalikan qimah ( biaya senilai listrik yang telah diambil ) kepada pihak masjid. Bila masjidnya jauh dan sulit dijangkau, maka ia bertaubat, banyak istighfar dan sedekah.
Pada asalnya, harta yang dimiliki oleh masjid adalah bersifat “ Wakaf ” hasil daripada sumbangan umat Islam. Oleh yang demikian, kegunaan harta masjid termasuk penggunaan elektrik (listrik, lampu, dan kipas angin) hendaklah berdasarkan niat para pewakaf.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah kaidah fiqih, berikut ini:
كل متصرف عن الغير فعليه أن يتصرف بالمصلحة
“Setiap yang bertindak bagi pihak orang lain, maka hendaklah ia bertindak berasaskan maslahah.” (1/310)
Pada perkara ini juga disebutkan oleh (mantan) Mufti Mesir, Dr. Syaikh Ali Jum’ah menegaskan: Secara fiqahnya, setiap perkara yang diwakafkan untuk masjid seperti karpet, lampu, penyapu, air dan lain-lain tidak harus digunakan kecuali untuk keperluan masjid. Ini berdasarkan sikap Rasulullah SAW yang amat memelihara setiap perkara yang dikhususkan untuk masjid, antaranya sebagaimana sabda Baginda SAW:
إِنَّ الْحَصَاةَ لَتُنَاشِدُ الَّذِي يُخْرِجُهَا مِنَ الْمَسْجِدِ
“Sesungguhnya anak-anak batu itu benar-benar berseru (agar tidak dikeluarkan) kepada orang yang mengeluarkannya dari masjid.” [H.R Abu Daud, 460]
Dalam isu ini, mengecas gaged milik personal atau komputer riba pada asalnya adalah harus (boleh) jika digunakan untuk perkara yang baik dan berfaedah seperti membaca Al-Quran, pengajian agama, terdesak untuk menghubungi keluarga dan seumpamanya. Namun jika digunakan untuk tujuan kemaksiatan dan kesia-siaan, ia tidak diharuskan (tidak dibolehkan) kerana bertentangan dengan matlamat asal maslahah harta masjid. Di samping itu, disunatkan bagi mereka yang menggunakan harta masjid untuk memberikan sumbangan kepada tabung masjid sebagai membantu meringankan kos perbelanjaan dan penyelenggaraan masjid demi kemanfaatan bersama.
Source: Pustaka Ilmu Sunniyah Salafiyah – KTB
Tim Redaksi wasthmedia.com