wasthmedia.com | Imam Habsyi, Shohibul Haul Solo al-Imam Quthbil Mali al-Habib Ali bin Muhammad bin Husein al-Habsyi, telah menunjukkan tanda-tanda keistimewaannya sejak masa kecil. Ada berbagai kisah yang menggambarkan betapa berbeda dan istimewanya perilaku beliau dibandingkan anak-anak seusianya. Salah satu kisah yang terkenal adalah tentang kebiasaannya saat bermain dengan teman-teman sebayanya.
Ketika anak-anak lain asyik bermain, Imam Habsyi kecil sering menyendiri, mengambil batu dan tanah, lalu membentuknya menjadi model seperti masjid atau ribath (pesantren). Ini bukan sekadar permainan biasa, melainkan mencerminkan minat dan kecintaan beliau terhadap hal-hal yang berkaitan dengan agama sejak usia dini. Kecenderungan ini menjadi cerminan bahwa masa depan beliau telah ditakdirkan untuk menjadi ulama besar dan pemimpin dalam bidang agama.
Salah satu peristiwa luar biasa yang menunjukkan keistimewaan Imam Habsyi terjadi ketika beliau masih kecil. Suatu malam, beliau menyadari bahwa dirinya telah meninggalkan gamisnya di Masjid Jami’ Qasam. Menjelang tidur, Imam Habsyi baru teringat dan segera bergegas kembali ke masjid untuk mengambil gamisnya. Dalam perjalanan, beliau ditemani oleh sang ibu yang setia mendampingi.
Sesampainya di Masjid Jami’ Qasam, Imam Habsyi kecil masuk ke dalam masjid, sementara ibunya menunggu di luar. Ketika di dalam, beliau mendapati gamisnya tidak berada di tempat semula. Namun, sesuatu yang luar biasa terjadi: Imam Habsyi merasa bahwa tiang di sampingnya tiba-tiba terbelah, dan dari dalam tiang tersebut keluar sosok pria tua berjenggot putih, rapi, dan berwibawa. Pria tua tersebut berkata, “Wahai Ali, ambillah gamismu. Aku menyimpannya untukmu tadi.” Imam Habsyi pun segera mengambil gamisnya dan kembali kepada ibunya.
Ketika menceritakan kejadian tersebut kepada sang ibu, ibunya bertanya, “Apakah kau tidak takut, wahai anakku?” Dengan keyakinan yang kuat, Imam Habsyi menjawab, “Tidak, wahai Ibu, sanubariku kuat.” Ibunya kemudian berdoa untuknya, “Semoga Allah tambahkan keimanan untukmu.”
Kisah ini menunjukkan betapa sejak kecil, Imam Habsyi telah diliputi oleh keistimewaan dan perlindungan Allah. Keberanian, ketenangan, dan keteguhan hati yang ditunjukkan beliau bahkan dalam situasi yang mungkin menakutkan bagi anak seusianya, menandakan bahwa beliau ditakdirkan untuk menjadi ulama besar dengan keyakinan yang kokoh.
Kisah-kisah seperti ini tidak hanya menjadi inspirasi, tetapi juga memberikan pelajaran tentang pentingnya keyakinan dan keimanan yang kuat sejak dini. Imam Habsyi adalah contoh nyata dari sosok yang sejak kecil telah dipersiapkan untuk menjadi pemimpin spiritual dan teladan bagi umat. [Tim Redaksi wasthmedia.com]