wasthmedia.com | Pada tahun 1934, Indonesia dihebohkan oleh berita tentang Konferensi Peranakan Arab di Semarang yang dipimpin oleh A.R. Baswedan. Konferensi ini menandai langkah awal dalam membentuk Persatuan Arab Indonesia (PAI) sebagai organisasi yang bertujuan mempersatukan kembali pihak-pihak yang bermusuhan. Meskipun sebagian masyarakat Arab peranakan dan totok menunjukkan sikap po dan kontra serta penuh emosi berlebihan, perjuangan A.R. Baswedan untuk menyatukan mereka terus berlanjut.
Seiring berjalannya waktu, melalui lahirnya PAI, masyarakat Arab peranakan dan totok mulai bersatu di bawah keyakinan baru sebagai putra-putra Indonesia. Bagian besar dari Arab peranakan termasuk dalam kaum Marhaen, yang cenderung anti terhadap pihak totok karena adanya ikatan ekonomi dan kekeluargaan yang kuat. Namun, ancaman dan pengusiran dari pekerjaan atau rumah oleh pihak yang kontra justru memperkuat keyakinan mereka dalam PAI.
Tantangan ini tidak menyurutkan semangat PAI dalam menyebarkan paham persatuan. Dengan perjuangan A.R. Baswedan dan kerjasama dengan musisi Umar Bardja, Mars PAI diciptakan sebagai alat untuk memperjuangkan persatuan. Mars PAI dengan lirik yang sederhana namun menggugah hati dapat dengan mudah diikuti oleh siapapun, termasuk pembantu rumah tangga. Suara Mars PAI menggema di berbagai rumah tangga, dan semakin banyak orang yang merindukan persatuan.
Proses menuju persatuan ini tidaklah mudah. Beberapa anggota PAI yang secara diam-diam membantu terkadang nampak bersikap anti atau bahkan menyerang PAI. Namun, di balik sikap mereka yang mungkin bertentangan, sebenarnya mereka hanya mencari keselamatan diri. Pada malam hari, mereka secara rahasia datang ke rumah A.R. Baswedan, yang bagian depannya digunakan untuk cabang PAI, untuk memberikan berita penting.
Semangat A.R. Baswedan dalam mencapai persatuan semakin populer dengan adanya Mars PAI. Lagu tersebut mampu menyentuh hati siapapun yang mendengarnya dan menciptakan rasa kangen terhadap persatuan. A.R. Baswedan melalui musik ini ingin menyemangati dan menyatukan masyarakat Arab Indonesia untuk mengakui Indonesia sebagai tanah airnya.
Meskipun perjuangan ini menghadapi berbagai rintangan, semangat persatuan yang dibawa oleh A.R. Baswedan terus berkembang. Proses menuju persatuan ini adalah bukti nyata tentang kekuatan keyakinan dan semangat untuk mengatasi perbedaan dan kesulitan demi mencapai tujuan bersama. PAI menjadi organisasi yang penting dalam perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia, dan A.R. Baswedan menjadi salah satu tokoh yang membawa perubahan dan mempersatukan masyarakat Arab peranakan dan totok dalam mencintai Indonesia sebagai tanah air yang satu. [Tim Redaksi wasthmedia.com]