wasthmedia.com | Pada hari penghakiman nanti, kita akan dihadapkan dengan laporan dari tetangga miskin tentang perilaku kita. Allah sebagai Penghakim Maha Adil akan mempertimbangkan setiap aspek kehidupan kita, termasuk bagaimana kita berinteraksi dengan tetangga yang kurang mampu.
Tetangga miskin memiliki peran penting dalam mengawasi dan melaporkan perilaku kita kepada Allah. Meskipun mereka mungkin tidak memiliki kekayaan materi seperti kita, mereka memiliki kekayaan spiritual yang dapat menjadi saksi atas tindakan dan sikap kita sehari-hari.
Laporan dari tetangga miskin ini bisa menjadi bukti nyata tentang sejauh mana kita peduli terhadap sesama manusia dan apakah kita menjalankan ajaran agama dengan benar. Bagaimana perlakuan kita terhadap mereka yang kurang beruntung dapat mencerminkan kepribadian dan karakter sejati yang dimiliki oleh setiap individu.
Dalam Kitab Tanbihul Ghafilin, al-Imam Abu Laits as-Samarqandi meriwayatkan hadist yabg diriwayatkan oleh Sayyidina Anas bin Malik:
وروى انس بن مالك رضى الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم انه قال
Di riwayatkan dari Anas bin Malik dari Baginda Nabi SAW bersabda:
ان الجار يتعلق بجاره يوم القيامة فيقول يارب وسعت على اخي هذا وقترت على امسي جائعا ويمسى هذا شبعان فسله لم اغلق بابه دونى وحرمنى ما قد وسعت عليه
Sesungguhnya nanti pada hari Kiamat tetangga itu tergantung kepada tetangganya, dimana tetangganya akan berkata : “Wahai Tuhanku, Engkau telah melapangkan rezeki kepada saudaraku ini dan menyempitkan rezeki kepadaku, di waktu sore aku kelaparan dan saudaraku ini kenyang, coba tanyakan kepadanya kenapa pintunya ditutup tanpa mempedulikan aku dan menghalangi aku dari apa yang telah Engkau lapangkan kepadanya.”
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berperilaku baik dan menjaga hubungan yang baik dengan tetangga, terlepas dari status sosial atau ekonomi mereka. Kita harus saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam situasi sulit, serta berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan.
Pada hari tersebut, ketidakadilan dalam pemberian rezeki akan terungkap dengan jelas. Tetangga yang hidup dalam kedekatan fisik namun memiliki perbedaan yang mencolok dalam hal kecukupan akan menggambarkan betapa pentingnya saling berbagi dan membantu sesama.
Hal ini mengajarkan kita untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga peduli terhadap kondisi tetangga kita. Dalam Islam, saling membantu dan berbagi merupakan nilai-nilai penting yang harus dijunjung tinggi.
Pada hari kiamat ini juga menjadi pengingat bagi kita bahwa Allah adalah Mahaadil dan Mahaadilah dalam memberikan rezeki kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, sebagai manusia kita harus menjalankan tugas sosial kita dengan baik agar tidak ada ketidakadilan dalam pembagian rejeki di dunia ini.
Mari berlomba-lomba dalam kebaikan dan saling membantu sesama tanpa melihat perbedaan status sosial atau materi. Karena pada akhirnya, apa yang kita lakukan untuk orang lain akan menjadi amal jariyah yang akan menyertai kita hingga akhirat nanti.
Dalam pandangan agama manapun, kasih sayang dan perhatian terhadap sesama adalah nilai-nilai utama yang ditekankan. Dengan menjalankan ajaran ini secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada alasan bagi tetangga miskin untuk melaporkan kita kepada Allah pada hari penghakiman.
Jadi, mari kita jadikan laporan dari tetangga miskin sebagai pengingat untuk selalu berbuat baik dan menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama. Dengan demikian, kita dapat menghadapi hari penghakiman dengan keyakinan bahwa kita telah memperlakukan tetangga miskin dengan penuh kasih sayang dan kepedulian yang tulus.
Semoga kita semua dapat menjadi tetangga yang baik dan saling mendukung dalam kebaikan, sehingga pada hari kiamat nanti kita bisa bersyukur atas rezeki yang telah diberikan dan tidak merasa terpinggirkan.