wasthmedia.com | Sholat Tarawih, ibadah sunnah yang khusus dilaksanakan pada malam-malam bulan Ramadhan, memiliki keutamaan dan kesunnahan yang tidak diragukan. Praktik ini telah menjadi tradisi umat Islam sebagai bentuk peningkatan ibadah selama bulan penuh berkah ini. Keutamaan Sholat Tarawih disampaikan oleh Rasulullah SAW melalui hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah.
Hadits tersebut menyatakan:
من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barangsiapa yang melaksanakan sholat di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadits ini, dapat dipahami beberapa keutamaan Sholat Tarawih:
Dalam hadits yang menyatakan “من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه”, para ulama hadits menjelaskan makna dari frasa “قام رمضان” yang artinya “yang menghidupkan malam Ramadhan.” Makna ini tidak hanya sebatas melakukan ibadah secara fisik, tetapi juga mencakup dimensi spiritual dan keikhlasan hati.
1. Iman dan Ihtisab
Menghidupkan malam Ramadhan dalam konteks Sholat Tarawih bukanlah sekadar rutinitas mekanis. Ibadah ini harus dilakukan dengan penuh iman dan ihtisab. Iman di sini mencakup keyakinan yang mendalam bahwa setiap rakaat yang dijalankan merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT. Ihtisab, di sisi lain, merujuk pada tindakan yang dilakukan dengan harapan mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
2. Khususnya Sholat Tarawih
Sholat Tarawih di malam Ramadhan menjadi bagian integral dari “قام رمضان”. Ini mencerminkan upaya maksimal untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui bentuk ibadah tertentu. Sholat Tarawih bukan hanya sekadar kewajiban, melainkan sebuah amal sholeh yang dilakukan dengan sepenuh hati.
3. Berbagai Ibadah dan Amal Sholeh
Meskipun Sholat Tarawih menjadi fokus utama, menghidupkan malam Ramadhan juga mencakup berbagai ibadah dan amal sholeh lainnya. Dari membaca Al-Qur’an, berdzikir, bersedekah, hingga berdoa, setiap aktivitas ibadah yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan turut serta dalam menghidupkan malam Ramadhan.
4. Keterlibatan Aktif dalam Ibadah
Menghidupkan malam Ramadhan juga menuntut keterlibatan aktif dalam ibadah. Tidak sekadar berlalu dalam keheningan, melainkan meresapi setiap rakaat Sholat Tarawih, mendengarkan makna ayat-ayat yang dibaca, dan merenungi makna ibadah secara keseluruhan.
5. Kesadaran akan Keberkahan Waktu
Malam Ramadhan memiliki keberkahan yang luar biasa. Oleh karena itu, menghidupkan malam ini melibatkan kesadaran akan nilai dan potensi keberkahan waktu. Setiap detik, menit, dan jam yang dihabiskan dalam ibadah adalah investasi spiritual yang berharga.
Dengan memahami makna قام رمضان dalam Sholat Tarawih, umat Islam diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan lebih bermakna dan mendalam. Semoga setiap upaya ibadah yang dilakukan di malam Ramadhan ini diterima oleh Allah SWT, sehingga setiap individu dapat meraih berkah dan ampunan-Nya. [Tim Redaksi wasthmedia.com]